Saat kita duduk di bangku SD, kita diajarkan bahwa “terang adalah lawan dari kata gelap”.
Ketika kita
mendengar bahwa “terang adalah lawan gelap”, maka seringkali yang terbayang
adalah terang dan gelap mempunyai kekuatan yang sama dan saling beradu satu
sama lain. Padahal, kalau dipikir-pikir , terang tidak berlawanan dengan gelap. Justru terang lebih kuat daripada gelap!
Senter yang
terang digunakan untuk menerangi ruangan yang gelap, dan tentu nggak ada senter
gelap menggelapi yang terang bukan? Atau ada diantara kamu yang pernah tahu
bahwa ada senter gelap yang menggelapi terang? I don’t think so!
Jadi sudah jeals,
ketika ada terang, gelap otomatis menyingkir. Gelap adalah ketiadaan terang, Jadi terang lebih kuat dari gelap.
Ada sebuah
ilustrasi yang menggambarkan hal ini dengan cukup baik. Ilustrasi tersebut adalah ilustrasi tentang goa dan matahari.
Goa tinggal di
dalam dasar bumi yang gelap. Suatu hari goa mendapat undangan dari matahari
untuk berkeliling di permukaan bumi melihat terang (jangan tanya gimana cara
ngirim undangannya, mungkin pakai MENTARI dengan sinyal yang kuat). Goa sangat
antusias karena dia belum pernah melihat terang. Dia ingin tahu terang itu seperti
apa, maka goa pun menyambut undangan matahari dan naik ke permukaan bumi. Dia
lalu diajak oleh matahari mengelilingi bumi. Goa sangat takjub dengan terang
yang ditunjukkan matahari. Lalu, setelah perjalanan tersebut, kembalilah goa ke dalam dasar bumi yang gelap.
Goa lalu merasa
berhutang budi dengan matahari. Dia lalu mengirim undangan pada matahari
(sekali lagi jangan tanya gimana caranya) untuk datang ke dasar bumi untuk
melihat kegelapan. Matahari yang menerima undangan tersebut juga sangat antusias
dan penasaran seperti apa gelap itu. Dia lalu datang ke dasar bumi menemui goa.
1 menit berlalu, 5 menit berlalu, 15 menit berlalu, 30 menit berlalu, matahari
lalu bertanya pada goa, “Goa, ayolah lekas tunjukkan padaku seperti apa kegelapan itu. Aku sudah tak sabar melihatnya”
Gimana? Apakah
kamu menangkap inti ilustrasi di atas?
Ya, kegelapan itu telah sirna seketika setelah matahari datang. Terang matahari telah menyingkirkan kegelapan di dasar bumi tersebut.
Meskipun
demikian, mungkin kamu bertanya -tanya, “Tapi di zaman sekarang, seringkali
orang yang benar semakin susah, dan orang yang tidak jujur yang
lebih diuntungkan, bahkan seringkali orang yang baik dikalahkan oleh orang yang jahat. Bukankah itu tandanya gelap mengalahkan terang?”
Tidak sama sekali!
Terang tetaplah terang, dan terang selalu lebih kuat dari gelap. Meskipun di
dunia ini seolah-olah terang tersebut dikalahkan oleh kegelapan, pada akhirnya
nanti, ketika kita menghadap Sang Pencipta, terang akan selalu mengalahkan kegelapan.
Tetapi ingat
bahwa terang itu sendiri bukanlah upaya manusia. Alkitab menampilkan Kristus
Yesus sebagai solusi, karena Dia adalah terang manusia (Yohanes1: 4) dan terang
yang sesungguhnya (Yohanes 1: 9). Pada saat terang itu masuk ke dalam dunia yang gelap, maka kegelapan akan dikalahkan ( Yohanes 1: 5).
Puji Tuhan! Terang itu memang sudah ada di dalam dunia. Bukan hanya di dalam dunia, Terang itu juga sudah menyinari hati kita.
Tidak
sepantasnya kita pesimis dengan keadaan dunia. Kejahatan dan kebodohan dalam dunia
ini memang memprihatinkan, namun hal itu justru menjadi dorongan yang kuat untuk menyebarkan terang Kristus ke dunia.
Jadi jangan pernah takut untuk menjadi terang dimanapun kita
berada, jadilah terang dan pancarkan kasih Allah lewat hidup kita.