Karena Instagram, Setidaknya 4 Hal Ini berubah Dalam Gaya Pertemanan Kita
Sumber: Lifewire.com

Single / 26 June 2018

Kalangan Sendiri

Karena Instagram, Setidaknya 4 Hal Ini berubah Dalam Gaya Pertemanan Kita

Inta Official Writer
1780

Instagram adalah salah satu platform media sosial yang sudah dipakai oleh lebih 50 juta orang di Indonesia. Di era digital ini, kita dengan mudah bisa melihat dan menilai seseorang hanya melalui satu foto yang diunggahnya. Media sosial digunakan untuk menghubungan seseorang dengan orang lainnya tanpa harus terhalang oleh jarak.

Belakangan ini, saya mendengar ada istilah 'Webtrovert' yang menurut Urban Dictionary, kata ini ditujukan untuk seseorang yang pendiam di dunia nyata, tapi menjadi sangat supel di media sosial. Dari sini kita bisa melihat bahwa kebiasaan menggunakan Instagram ikut mempengaruhi gaya pertemanan kita.

1.  Situasi follow-unfollow


"Ih, parah, udah kenal 3 tahun tapi belum saling follow di instagram," celetuk salah seorang teman saat baru mengetahui akun instagram teman kuliah saya. Kita follow orang dengan dua maksud, pertama karena kita menyukai isi konten yang disajikan atau karena kita mengenal orang tersebut. Dari celetukan teman tadi saya jadi belajar, kalau ternyata hanya karena tidak nge-follow teman lama kita, kita bisa dianggap sombong.

2. Pikiran negatif karena tidak ikut nimbrung di foto


Sebagai pemilik akun pribadi, mengunggah foto bersama teman-teman adalah salah satu hal yang wajib dilakukan. Tidak cuma bikin konten kita menarik, foto tersebut juga bisa mengingatkan kita tentang keseruan yang dihabiskan bersama dengan mereka, lengkap dengan fitur tag yang artinya kita bisa menandai teman yang ada dalam foto tersebut.

Coba deh kalau misalnya kita mengunggah foto tersebut, apalagi kalau kita menyematkan caption yang manis tentang mereka, sementara ada salah satu teman satu 'geng' tidak ikut terfoto sebab dirinya sedang ke toilet atau berhalangan hadir. Mengunggah foto kebersamaan kita bisa saja menimbulkan iri antara teman sekaligus prasangka negatif antara kita dan teman-teman.

Baca juga: Duh, Jangan Sampai Kita Di’Cap’ Jadi Orang Yang Oversharing Cuma Karena 3 Alasan Ini

3. Mengesampingkan quality time demi dapet konten menarik


Kita punya janji untuk bertemu dengan teman lama di sebuah cafe. Kebetulan, cafe tersebut bernuansa vintage yang sangat instagramable. Jujur deh, kita pasti akan menghabiskan banyak waktu untuk berfoto sana sini dibandingkan dengan menghabiskan waktu bersama karena sudah lama tidak bersua.

Rasanya istilah update dahulu, cerita-cerita kemudian adalah hal yang sudah biasa buat kita. Malah nggak jarang kalau ditengah-tengah cerita kita akan tergoda untuk membuka handphone setiap sepuluh menit sekali untuk mengecek notifikasi.

4. Perdebatan tentang share atau tidak


Ada orang yang memang sangat nyaman dengan kehidupannya di media sosial. Update tentang kegiatannya sehari-hari jadi hal wajib untuknya. Tapi ada pula orang yang lebih suka untuk tidak menggunakan media sosial. Minimal, dirinya hanya sekedar punya media sosial untuk sekedar melihat kabar dari teman-teman dekatnya.

Kebayang dong kalau misalnya kedua jenis teman ini bertemu? Satu orang ngotot banget buat mengunggah foto kebersamaan mereka, sementara satu orang lainnya meminta agar fotonya tidak di unggah. Kebiasaan ini bisa membuat kedua belah pihak merasakan tidak nyaman.

Media sosial memang sudah mengubah pola hidup kita. Bisa dibuktikan dari kebiasaan kita yang membuka layar handphone ketika baru membuka mata. Tapi hal ini tidak lantas harus membuat kita terlena dan mengabaikan orang-orang yang dekat dengan kita.

Media sosial memungkinkan kita untuk mengalami konflik-konflik baru antar teman. Karenanya, menjaga hubungan pertemanan yang berkualitas itu wajib dilakukan, salah satunya adalah dengan tidak terlena dengan media sosial dan fokus pada waktu yang dihabiskan bersama ketika bersama teman-teman.  

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami