Tolak Pakai Rumahnya Jadi Markas Sniper, Pendeta dan Keluarganya Tewas Dibakar
Sumber: Christian Today

Internasional / 21 June 2018

Kalangan Sendiri

Tolak Pakai Rumahnya Jadi Markas Sniper, Pendeta dan Keluarganya Tewas Dibakar

Lori Official Writer
12265

Seorang pendeta asal Republik Nikaragua dan seluruh keluarganya tewas dibunuh setelah menolak permintaan untuk menjadikan rumahnya sebagai markas anggota sniper yang bertugas untuk menembak para demonstran anti pemerintah.

Menurut laporan dari media setempat, sekelompok pasukan paramiliter Sandinist ini melemparkan bom molotov ke rumah pendeta tersebut. Akibatnya, pendeta, istrinya Maritza, seorang putranya dan menantu serta dua cucunya dinyatakan tewas. Sementara dua anggota keluarga lain berhasil menyelamatkan diri.

Sebelumnya pasukan sniper ini berencana untuk memasang peralatan untuk pasukan penembak di lantai tiga di gedung rumahnya.

Belakangan ini kondisi Nicaragua memang cukup panas. Bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan pasukan bersenjata menyebabkan hampir 200 orang tewas. Kondisi ini sudah terjadi sejak pertengahan bulan April 2018 lalu. Kondisi ini mulai terjadi sejak Presiden Nicagarua, Daniel Ortego menyetujui undang-undang (UU) berisi pengurangan jaminan sosial dan pensiun pekerjanya.

Meski UU tersebut sudah dicabut kembali. Namun demonstrasi terus meningkat setelah pasukan bersenjata menjatuhkan korban lebih dari 40 orang dari kalangan demonstran.

Untuk meredam kekacauan tersebut, Uskup Katolik Nicaragua segera melakukan pertemuan damai antara pihak oposisi dan pemerintah. Tapi dialog itu gagal. Kardinal Leopoldo Brenes dari Managua mengklaim kalau pemerintah menolak untuk membahas masalah tersebut di tengah situasi genting tersebut, termasuk menolak reformasi pemilihan presiden.

Seperti diketahui, Ortega sudah menjabat selama tiga periode berturut-turut. Di periode ketiganya, dia menang dalam pemilihan umum tahun 2016 silam. Berdasarkan peraturan amandemen konstitusi, dia dipastikan masih bisa ikut dalam pemilihan presiden mendatang.

Akibat situasi genting ini, sejumlah lembaga Kristen pun terpaksa membatalkan perjalanan misinya untuk sementara waktu. Acara tahunan seperti Corner of Love, salah satu misi pelayanan yang menjadikan Nikagarua sebagai tuan rumah bagi 30 tim sukarelawan dalam upaya menyediakan akses air bersih, pelayanan medis dan pendidikan harus ditunda tahun ini.

Yuk, berdoa buat keamanan di Nikaragua supaya negara ini kembali kondusif. Doa juga supaya terjalin hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakatnya. 

Sumber : Christiantoday.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami