Salah satu
kunci sukses adalah disiplin. Banyak orang bekerja mati-matian sepanjang hari malah gak pernah bisa menabung uangnya. Setiap bulan keuangannya malah selalu minus.
Semakin kaya
seseorang harusnya semakin pintar pula mengelola keuangan. Dan nyatanya, banyak
orang menjadi kaya karena kebiasaan pengelolaan keuangan yang benar dan disiplin.
Seenggaknya orang-orang sukses disiplin menerapkan 7 kebiasaan pengelolaan keuangan ini.
1. Hidup dengan gaya hidup sederhana
Berapapun besar
gaji yang kamu punya kalau gaya hidupmu mewah dan suka menghambur-hamburkan uang, yang ada kamu justru hanya akan menumpuk utang sana sini.
Pada
umumnya, orang kaya akan jauh lebih disiplin dalam mengelola keuangannya.
Mereka malah tak tertarik menghamburkan uang untuk barang-barang yang tak menghasilkan. Sebaliknya, mereka malah memilih hidup dengan seadanya.
“Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” 1 Timotius 6: 8
2. Selalu memakai uang tunai
Memakai uang
tunai saat berbelanja akan membantu untuk meminimalisir pengeluaran. Menganggarkan
biaya pengeluaran setiap bulannya adalah cara yang sangat membantu untuk menjaga
kestabilan keuangan. Jadi jangan heran kalau orang kaya lebih suka dengan penganggaran biaya, baik untuk kebutuhan sehari-harinya maupun untuk urusan bisnis.
“Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu,
perhatikanlah kawanan hewanmu. Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?” Amsal 27: 23-24
3. Menghindari utang
Utang ibarat
jebakan. Semakin kita tertarik mencoba untuk berutang, maka kita akan ketagihan
melakukannya kemudian. Akibatnya, saat pengeluaran sudah jauh lebih besar dari pendapatan saat itulah kondisi keuangan kita dikatakan sedang ‘kritis’.
UUtang memang
bukan dosa, tapi Alkitab memperingatkan kita untuk menghindari utang karena utang bisa membuat kita stres dan tertekan.
“Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22: 7
4. Mendahulukan perpuluhan dibanding menabung
Orang-orang
Kristen punya kewajiban untuk memberi sebagian dari penghasilannya kepada Tuhan
lalu kemudian sisanya bisa dialokasikan untuk hal-hal lain. Tentu saja prinsip ini berbanding terbalik dengan cara dunia membelanjakan uangnya.
Sebagian orang
kaya Kristen pun melakukan prinsip ini dengan taat. Bukannya merasa enggan untuk
menyerahkan sepersepuluh dari pendapatannya, malah dengan hati yang tulus dan taat
mengutamakan persembahan kepada Tuhan dibanding memikirkan kepuasan diri mereka sendiri.
Memberi adalah
hak istimewa sebagai orang Kristen yang diberkati Tuhan. Memberi membuat kita lebih berarti dan bahkan membuat kita lebih bahagia dan berkelimpahan.
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu…” Amsal 3: 9
5. Menyisihkan uang untuk tabungan
Memetakan kondisi
kehidupan untuk 6 bulan sampai setahun ke depan sangat baik. Apalagi kita hidup
di tengah kondisi ekonomi yang tidak tentu ini. Bahkan orang-orang kaya pun
menerapkan hal ini dalam bisnis dan usahanya. Bukan soal banyaknya uang yang mereka
punya. Tapi soal bagaimana mereka bisa mengelola uang yang ada di tangan mereka sebagai bekal untuk bisa menghadapi situasi yang tak tentu di depan.
Karena itulah
kebiasaan menabung dengan menyisihkan sepersekian persen dari penghasilan itu sangat penting.
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal 6: 6-8
Baca Juga :
6. Membeli barang-barang yang terjangkau
Sebagian orang
kaya mungkin akan memboroskan uangnya untuk koleksi mobil-mobil mewah. Tapi sebagian
lain jauh berpikir lebih bijak. Nilai mobil yang semakin menyusut membuat mereka
lebih memilih membeli mobil dengan harga terjangkau. Orang kaya jenis ini biasanya
bukan pribadi yang lebih mengejar prestise
di mata publik. Tapi lebih memilih mengalokasikan keuangannya ke hal yang jauh lebih bernilai kekal.
Bukan hanya
soal mobil saja, tapi untuk hl-hal lainnya mereka juga akan cenderung melakukan hal yang sama.
“Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri;
maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.” Galatia 6: 4
7. Terbiasa dengan hidup hemat
Murah bukan
berarti murahan. Barang yang kita beli dengan harga murah justru bisa kita permak
jadi terlihat mewah. Gak selamanya harga pakaian yang kita kenakan membuat kita
terlihat seperti orang kaya. Banyak orang kaya yang justru memilih membeli
barang-barang bekas dengan harga miring. Bukan karena gak punya uang, tapi mereka
hanya berpikir lebih bijak untuk mengalokasikan uangnya.
Boros adalah
pintu dari kemiskinan. Saat kita gak bisa mengendalikan keinginan daging, saat
itulah kita akan kehilangan semua yang kita punya. Jadi, kalau mau sukses seperti
orang kaya mulailah menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas dengan konsisten.