Lagi Panas Buat Ngutarakan Pendapat Politik Lewat Medsos? Jangan Lupakan 4 hal Ini

Single / 21 June 2018

Kalangan Sendiri

Lagi Panas Buat Ngutarakan Pendapat Politik Lewat Medsos? Jangan Lupakan 4 hal Ini

Inta Official Writer
2089

Hanya tinggal hitungan hari kita akan mengadakan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2018 pada 27 Juni mendatang. Pesta demokrasi rasanya kurang lengkap kalau belum ikut 'nimbrung' dalam percakapan tentang pemimpin pilihan tiap pribadi masing-masing.

Media sosial adalah salah satu platform online yang sering menjadi wadah bagi kita-kita yang ingin mengutarakan pendapat tentang segala hal, politik adalah salah satunya. Nah, yuk mulai jadi bijak dengan menyimak 4 tips bagaimana kita menyikapi media sosial saat berbicara tentang politik.

1.  Cek kembali motif kita

Katakanlah ada teman kita yang menuliskan tentang keburukan salah satu calon pemimpin. Kenapa kita merasa harus meresponnya? Motif yang salah dapat menabur perselisihan di antara kita. Meskipun media sosial memfasilitasi kebebasan berpendapat, tapi ingatlah perkataan pada Amsal 21:2, "Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati."

Memang, perkataan yang cenderung kasar dan menyerang dapat menarik kepopuleran kita dengan likes yang banyak, namun hal ini tidak bisa dibenarkan. Sebagai perwakilan Tuhan di dunia ini, suara kita, meskipun hanya melalui media sosial seharusnya bisa mencerminkan kebenaran dan kasih Tuhan.

Baca juga: Merasa Nggak Selevel Sama Teman? Yuk Perbaiki Hubungan Pertemanan Dengan 4 Cara Ini

2.  Ketika kita ragu, maka urungkan niat untuk nge-post

Salah satu perilaku bijak yang bisa kita lakukan di media sosial adalah mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Jangan sampai kita menyulut api perang dengan cara menyebarkan berita-berita yang negatif tentang calon pemimpin yang tidak kita pilih.

Yakobus 3:8, "Tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan." Bukankah sebagai orang percaya sudah sepantasnya kita menjaga setiap perkataan kita?

Meskipun tidak secara langsung, media sosial mewakili setiap perkataan kita. Oleh sebab itu, kita harus bisa menjadi jauh lebih bijak dalam menggunakan media sosial, terutama saat berbicara tentang politik yang saat ini masih bersifat sangat sensitif.

3. Ketika merasa dipojokkan, lawan dengan kasih

Pola pikir seseorang bisa dipangaruhi oleh informasi yang diserapnya, termasuk melalui media sosial. Ketika kita mendapati seseorang yang dirasa bertindak berlawanan dengan pilihan atau pendapat kita, cobalah untuk memberi empati kepada mereka.

Penting bagi kita untuk menempatkan diri pada posisinya sehingga kita memahami sudut pandangnya. Perbedaan pendapat tidak disalahkan, selama hal ini tidak menyakiti lawan bicara kita. Setelah mengenal kasih Tuhan, sudah seharusnya kita menjaga setiap pembicaraan kita.

Dengan begitu, kita sudah bisa bertindak seperti Amsal 12:18 yang tertulis, "Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan."

4. Sadari kalau mereka punya latar belakang yang berbeda

Setiap orang berasal dari latar belakang ekonomi, pendidikan, bahkan agama berbeda. Mendengarkan membuat kita menjadi pribadi yang jauh lebih mudah untuk mengerti sudut pandang mereka. Meskipun hanya melalui media sosial, kita bisa ikut andil dalam berpartisipasi mengemukakan pendapat, selama semuanya beralasan dan tidak memicu konflik yang akan menyakiti pihak tertentu.

Yakobus 3:17-18 mengingatkan kita, "Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai."

Kita harus bisa menyadari kalau percakapan tentang politik adalah pokok bahasan yang sangat sensitif. Tapi tidak berarti kita harus mengabaikannya. Media sosial menjadi bagian dari kehidupan kita di jaman yang serba digital ini. Mulai sekarang, yuk jadi bijak dengan hanya menyebarkan berita yang benar tanpa ada niat menyakiti pihak manapun. 

Sumber : boundless
Halaman :
1

Ikuti Kami