Paus Fransiskus mengecam aborsi
sebagai 'White Glove' yang setara dengan program jaman Nazi yang disebut
sebagai eugenika untuk menciptakan ras murni dengan menghilangkan mereka yang lemah.
Pandangan ini disampaikan pada hari Sabtu, 16 Juni 2018 dalam pidao di hadapan anggota konfederasi asosiasi keluarga Italia. Pemimpin Katolik ini mengatakan bahwa apapun kondisi anak-anak yang lahir seharusnya bisa diterima oleh keluarga dengan baik sebagai pemberian Tuhan.
Baca juga: Pesan Paus Fransiskus Di Hari Pentakosta : Kehadiran Roh Kudus Mengubah Hati
Bom Teror Di Tiga Gereja Banyak Diliput Media Luar, Paus Fransiskus Dan PBB Ikut Komentar
Ia juga menyinggung tentang tes
pra kelahiran untuk melihat apakah janin tersebut mengidap penyakit tertentu
atau malformasi. Ia kerap mempertanyakan bagaimana orang sakit, orang tua dan
mereka yang belum lahir dianggap tidak layak mendapatkan perlindungan dan martabat di tengah-tengah masyarakat yang memiliki budaya efisiensi individual.
"Beberapa abad lalu seluruh
dunia tercengang tentang sikap Nazi guna memurnikan ras. Hari ini kita
melakukan hal yang sama tapi tersamarkan dengan sarung tangan putih atau 'white
gloves'" ungkapnya.
Paus Fransiskus telah
mendedikasikan sebagian besar masa kepausannya untuk berkhotbah tentang
keluarga, pernikahan dan masalah yang dihadapi oleh keluarga sekarang ini. Masalah-masalah ini diharapkan
bisa menjadi sorotan utama selama perjalannya di bulan Agustus ke Irlandia di
mana ia akan menutup rapat besar keluarga Gereja Katolik.