Sebelum bahas tentang caranya, self-cendered adalah julukan buat mereka
yang menempatkan dirinya sebagai poros yang berputar alias egois. Bagi mereka,
tidak ada obrolan yang lebih menyenangkan dari ngomongin diri sendiri. Misalnya
ketika kita sedang asik-asik ngobrol, eh tiba-tiba teman kita satu ini menyela pembicaraan dengan cerita tentangnya.
Tipe jenis ini seringkali bikin
kita lelah sendiri, lantaran mereka tidak begitu peduli dengan pendapat orang
lain dan cenderung menempatkan dirinya pada posisi teratas. Nah, kalau kita
ketemu dengan teman tipe ini, 5 cara ini bisa jadi pertimbangan untuk mengahadapinya.
1. Terima sikapnya tersebut
Menerima adalah langkah penting
yang harus kita lakukan. Kita harus bisa menerima fakta kalau mereka memang
jauh lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kita atau orang lain. Dengan
menerima, kita jadi bisa belajar untuk memahami sikapnya ini karena tidak memaksa ia untuk mengikuti keinginan kita.
Mungkin saja sikapnya ini karena sejak kecil dirinya tidak memiliki perhatian yang cukup dari keluarganya, sehingga ia melakukan hal ini agar menjadi pusat perhatian. Dibandingkan kita menjauhi apalagi membencinya, ada baiknya kita menjadi pribadi yang bisa mencoba untuk mengerti sikapnya ini.
Baca juga: Kekecewaan Berikan Akar Pahit, Maka Serahkanlah Setiap Rencana Kita Pada Tangan Yang Tepat
2. Ingatkan padanya kalau dunia tidak selalu berputar baginya
Saat kita merasa kalau sikapnya
ini sudah melewati ambang wajar, sedikit-sedikit kita harus bisa melakukan
pendekatan dengan mengingatkan kalau sikapnya ini sedikit mengganggu. Ingatkan padanya kalau sebuah hubungan pertemanan yang baik perlu dilakukan dua arah.
Sikapnya yang sangat self
centered ini membuat kita selalu menjadi pihak pendengar, padahal setiap orang
juga punya masalahnya masing-masing. Daripada kita langsung gondok, ada baiknya
menawarkan cerita kita secara perlahan sambil memberi pengertian bahwa kita juga perlu didengar sepertinya.
3. Harus pintar cari topik yang menarik
Teman dengan sikap self centered ini seringkali
dikatakan sebagai egois sebab senang sekali kalau sudah berhasil menyetir
pembicaraan sesukanya. Agar kita tidak terus menerus mendengar ceritanya,
cobalah dengan mengalihkan topik yang kita suka untuk membangun sebuah percakapan yang lebih baik lagi.
4. Berhenti mengikuti setiap keinginannya
Nggak jarang tipe teman ini cenderugn bossy dan
menuntut kita untuk mengikuti keinginannya. Sikapnya yang sulit mendengarkan perkataan orang lain juga membuat kita merasa sedang ngomong sama tembok.
Saat kita merasa kalau sikapnya sudah
keterlaluan apalagi sampai meminta ini itu, ada baiknya kita menegaskan
kepadanya kalau hal ini bukanlah tipe pertemanan yang kita inginkan. Tidak lupa
juga kita berkata jujur kalau sikapnya ini membuat kita tidak nyaman dan merasa
lebih rendah dibandingnya. Kejujuran adalah fondasi bagis semua jenis hubungan,
jadi nggak perlu takut untuk bersikap demikian dengannya, ya.
Terkadang, orang jenis ini memang membuat kita
capek sendiri. Kayaknya bikin kita ingin bersungut-sungut di dalam hati tentang
sikapnya yang bikin kita tidak nyaman. Ada baiknya juga kita lebih memilih
untuk bersama-sama dengan teman yang tidak egois. Teman yang baik adalah mereka
yang juga bisa menghargai kita, selayaknya kita menghargai mereka.