Ingin Banyak Anak itu Alkitabiah, Tetapi 3 Hal Ini Perlu Dipertimbangkan Agar Tak Menyesal
Sumber: cincinnatifamilymagazine.com

Marriage / 14 June 2018

Kalangan Sendiri

Ingin Banyak Anak itu Alkitabiah, Tetapi 3 Hal Ini Perlu Dipertimbangkan Agar Tak Menyesal

Budhi Marpaung Official Writer
2410

Anak adalah anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri. Ketika berkeluarga, memiliki keturunan adalah hal wajar yang menjadi keinginan. Menariknya, iklim di Indonesia adalah masyarakat yang mendukung banyak anak. Meski gerakan Keluarga Berencana “2 anak cukup” dari sejak lama digalakkan oleh negara, tetapi pada kenyataannya banyak keluarga yang memiliki anggota inti lebih dari empat orang.

Alkitab sendiri tidak mencatat berapa banyak anak yang sebaiknya dimiliki oleh sepasang suami-istri. Ayat yang sering dikutip dan diingat ketika berbicara tentang keturunan adalah ayat berisi perintah Allah kepada Adam, “beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkan itu…” (Kejadian 1:28).

Apakah ada yang salah dengan ayat Alkitab Kejadian 1:28? Tentu saja tidak! Allah tidak mungkin keliru pada saat mengucapkannya kepada Adam. Lalu, apa yang harus dipermasalahkan lagi kalau begitu?


Persoalannya bukanlah kepada ayat tersebut atau perintah Allah kepada manusia, tetapi bagaimana sebaiknya kita meresponi dengan tepat ayat Alkitab ini. Kita sudah sama-sama sepakat bahwa anak adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Namun, kita sebaiknya perlu berpikir lebih jauh tentang berapakah jumlah anak di dalam keluarga kita.

Berikut adalah 3 hal yang perlu dipertimbangkan pada saat mau merencanakan jumlah anak:

1. Apakah kita akan sanggup untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga termasuk anak?

Setiap anak ada berkatnya, tetapi itu bukan berarti kita jadi tidak mempertimbangkan kondisi finansial keluarga kita. Firman Tuhan mengajarkan tentang hidup bijaksana (Amsal 2:11, Amsal 3:21).

Mengapa kita perlu hidup bijaksana? Agar kita tidak menderita, tidak terjatuh ke dalam penderitaan-penderitaan yang kita sebabkan sendiri.

Ketika dipercayakan Tuhan dengan seorang anak berarti Ia meminta pertanggungjawaban kita untuk membesarkan anak tersebut dengan baik. Bukan hanya rohani, tetapi tubuh dan jiwa dari anak itu harus kita dapat penuhi.

Sesungguhnya Tuhan tahu seberapa besar kekuatan kita sebagai orangtua dan lewat hikmat yang diberikan-Nya kepada kita maka kita akan bisa mengetahui apa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Rumah Tanggamu Sedang Dalam Kondisi Gawat Darurat? Selamatkan Dengan 5 Cara Alkitabiah Ini!

2.  Apakah hubungan dengan pasangan akan bisa terus harmonis?

Perintah pertama ketika sepasang manusia diberkati dalam pernikahan kudus adalah hai suami kasihilah istrimu seperti kamu mengasihimu diri sendiri dan hai istri tunduklah kepada suami sama seperti kepada Tuhan (Efesus 5:28, Efesus 5:22). Perintah ini tidaklah berubah meski telah dianugerahkan anak.

Semakin banyak anak maka semakin banyak hal yang harus diperhatikan dan diurus. Jangan langsung terburu-buru mengatakan untuk persoalan tersebut, kamu dan pasangan pasti bisa mengatasinya.

Observasilah terlebih dahulu keluarga-keluarga yang memiliki banyak anak yang ada di sekelilingmu dan pasangan. Lihatlah bagaimana kehidupan mereka. Apakah suami dan istri tetap saling mengasihi atau justru kasih mereka menjadi dingin? Jika dalam observasi nanti ternyata ada tips-tips bagaimana menghangatkan kasih dengan pasangan maka yakinkan di dalam hatimu dan pasangan bahwa itu juga akan dan bisa kamu berdua praktikkan.

3. Apakah ini membahayakan nyawa istri?

Setiap kehamilan ada resiko kematian bagi sang ibu. Dengan bertambahnya usia maka potensinya tentu akan semakin tinggi juga.

Namun, jangan karena menganggap usia istri masih tergolong muda maka langsung memutuskan untuk merencanakan kehamilan selanjutnya. Pertimbangkan juga apakah kondisi istri (ibu) memang memungkinkan melakukannya. Jika tidak maka bukan hal yang salah juga untuk mengurungkan atau membatalkan niat memiliki lebih banyak anak lagi.

 

Memiliki anak satu atau lebih dari satu sesungguhnya tidak mengurangi kasih Tuhan kepada kita. Cinta-Nya lebih dari cukup. Berkat-Nya tetap akan terus mengalir di saat kita setia hidup di dalam jalan-Nya.

Tuhan sangat senang jika anak yang dianugerahkan kepada kita dapat kita rawat dan besarkan dengan baik. Bukankah untuk alasan inilah kita hidup di dunia?                

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami