Selain mudik, ada banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Setiap daerah, kota maupun suku pasti punya caranya masing-masing dalam menyambut hari raya ini. Di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara ini misalnya, mereka melakukan sebuah tradisi yang dinamakan Monuntul atau malam pasang lampu.
Uniknya tradisi ini tidak hanya dijalankan oleh umat Muslim, melainkan juga umat Kristen yang ada di sekitarnya. Kelurahan Tumobui tidak terkecuali. Meskipun mayoritas warga menganut kepecayaan Kristen, mereka tetap melaksanakan tradisi Monuntul saat menyambut Idul Fitri.
"Iya, di sini kami umat Kristen ikut merayakan tradisi Monuntul yang sudah turun-temurun dilakukan,” ujar Efendi, warga Kotamobagu, pada Rabu, dikutip dari Viva.
Baca juga: Tradisi Monuntul dan Gereja Tua Ini Bikin Umat Beragama Kotamobagu Hidup Berdampingan
Tradisi ini sebelumnya terbuat dari bambu kecil, namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pun membuatnya dari botol kecil dengan bahan bakar minyak tanah. Selain menjadikan warga semakin harmonis, tradisi ini juga membawa keuntungan tersendiri bagi warga, terutama mereka yang menjual botol-botol yang akan digunakan sebagai lampu tersebut. Pasalnya, banyak warga yang memanfaatkan momen ini dengan ikut berjualan lampu-lampu yang dipatok seharga 3000 perbotol.
Monuntul sendiri merupakan sebuah tradisi pemasangan lampu yang dilaksanakan selama tiga malam berturut-turut dan akan berakhir pada hari terakhir umat Muslim menunaikan ibadah puasa atau sering disebut sebagai malam takbiran. Kata ini berasal dari tuntul yang berarti penerangan.