Pesan Franklin Graham Kepada Pemerintah Korea Utara : Orang Kristen Bukanlah Musuhmu!
Sumber: Richard Dawkins Foundation

Internasional / 14 June 2018

Kalangan Sendiri

Pesan Franklin Graham Kepada Pemerintah Korea Utara : Orang Kristen Bukanlah Musuhmu!

Puji Astuti Official Writer
2931

Menanggapi pertemuan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, penginjil Franklin Graham percaya bahwa hal itu akan berdampak positif bagi umat Kristen di negeri gingseng itu.

Bagi keluarga Graham memiliki sejarah panjang dengan negara Korea Utara, mulai dari ibu Franklin, yaitu Ruth Graham yang pernah bersekolah di Pyongyang pada tahun 1930an, dan Billy Graham yang pernah mengunjungi negara komunis tersebut pada tahun 1992 dan 1994, hingga Franklin Graham sendiri yang sudah empat kali berkunjung kesana memimpin pelayanan Samaritan’s Purse dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.

“Saya pikir Korea Utara sudah lama ingin berbicara dengan Amerika dan inilah masa pemerintahan pertama dimana mereka bisa bicara secara langsung seperti ini,” demikian ungkap Franklin.

Baca juga : 

Dibalik Pertemuan Trump dan Kim Jong Un, Ada Ribuan Orang Kristen Yang Berdoa

Fakta Mengejutkan, Kekristenan Ternyata Terus Berkembang di Korea Utara

Yang membedakan pemerintahan Trump dengan presiden-presiden sebelumnya sehingga bisa mewujudkan pertemuan dengan Korea Utara adalah karena pemerintahan Trump memperlakukan Korea Utara dengan rasa hormat.

“Korea Utara hanya ingin diperlakukan dengan hormat dan pemerintahan lainnya mengabaikan mereka seperti mereka itu bukan apa-apa,” demikian pendapatnya.

Ia pun percaya bahwa pertemuan tersebut akan meringankan tekanan pemerintah Korea Utara kepada orang-orang Kristen yang selama ini dianggap musuh negara.

“Saya ingin pemerintah komunis mengetahui bahwa orang Kristen bukanlah musuh mereka,” demikian ungkapnya. “Mereka bahkan berpotensi sebagai rakyat yang paling baik di negara itu karena Tuhan memerintahkan kita semua untuk berdoa bagi mereka yang memegang otoritas.”

Pertemuan antara Trump dan Kim Jong Un pada 12 Juni 2018 lalu di Singapura menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya yaitu melakukan denuklirisasi  di Korea Utara dan juga menghentikan latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika di Semenanjung Korea.

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami