Dari Sisi Finansial, Ini Teladan Dari Kisah Minyak Seorang Janda Dalam Alkitab
Sumber: pendoasion.wordpress.com

Finance / 13 June 2018

Kalangan Sendiri

Dari Sisi Finansial, Ini Teladan Dari Kisah Minyak Seorang Janda Dalam Alkitab

Inta Official Writer
7230

Pernahkan kita merasa sedang berada pada kondisi keuangan di titik terendah? Bisa jadi hal ini karena faktor hutang, atau kecelakaan, yang pasti kita merasa perlu mengeluarkan uang dalam jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang kita miliki saat itu.

Kondisi keuangan ini membuat kita merasa kehilangan harapan. Kita merasa kalau ada kewajiban yang harus kita penuhi, namun di lain sisi kita tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya. Rasanya kita ingin menyerah pada keadaan dan melakukan protes pada Tuhan.

Dari 2 Raja-raja 4:1-7, kita bisa membaca sebuah cerita tentang seorang janda yang berada pada titik terendah tersebut. Cerita ini membawa pengharapan bagi banyak orang ketika menghadapi kondisi keuangan yang sangat buruk.

Dalam kesusahannya, janda ini tetap mencari Tuhan

Cerita ini diambil pada masa Nabi Elisa. Ada seorang janda yang ketakutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan karena ia dikejar-kejar oleh hutang yang cukup banyak, bahkan kedua anak lelakinya diancam akan dijadikan sebagai budak dan dijual.

Ditengah-tengah keterpurukannya, janda tersebut memohon bantuannya kepada Nabi Elisa. Kemudian sang nabi bertanya, "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."

Mengikuti setiap instruksi yang diberikan

Satu-satunya yang ia miliki hanyalah sebuah buli-buli yang berisi minyak, yang kalau kita lihat, nampak tidak ada nilainya sama sekali. Namun Nabi Elisa memintanya untuk pergi dan meminta bejana-bejana dari ke orang-orang di sekitarnya. Kemudian ia minta untuk menuangkan minyak yang ia miliki tersebut kedalam bejana-bejana yang telah dikumpulkannya.

Kita tidak tahu apa yang ada dipikiran janda tersebut saat menerima perintah ini. Mungkin kalau kita yang ada dalam posisi tersebut, kita akan langsung berkata bahwa nasihat tersebut adalah gila dan menolak untuk melakukannya. Pikiran kita akan langsung bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah buli-buli minyak dapat memenuhi setiap bejana yang disiapkannya tersebut.

Menaruh iman percayanya pada Tuhan

Karena janda tersebut percaya pada Nabi Elisa, mematuhi perintahnya, dan terjadilah sebuah mujizat yang berlipat-lipat ganda. Kepunyaannya yang sedikit tadi dapat memenuhi setiap bejana yang telah mereka kumpulkan.

Ketika janda tersebut memberitahu Nabi Elisa bahwa setiap bejana-bejana telah penuh tersisi, Nabi Elisa langsung memerintahkannya untuk pergi dan menjual minyak-minyak tersebut untuk membayar hutang-hutangnya dan hiduplah dari kelebihannya.

Tuhan akan selalu menyediakan segalanya bagi kita. Tapi seringkali Ia akan meminta kepada kita untuk melangkah dengan iman dan melakukan bagian kita terlebih dahulu. Setiap keputusan, baik taat maupun tidak pada setiap perintahNya tidak mengubah karakter Tuhan yang sangat pengasih, tapi sikap kita tersebut bisa mengubah hasil yang akan kita dapatkan.

Mungkin saja jika janda tersebut justru menertawakan instruksi yang diberikan oleh Nabi Elisa, tidak memiliki iman percaya kepada Tuhan atau malas-malasan saat mengumpulkan bejana-bejana tersebut, maka kelimpahan tidak akan terjadi padanya.

Ditengah-tengah kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ekonomi yang sangat sulit. Seringkali kondisi ini membuat kita menyerah dan meninggalkan Tuhan. Tidak ada hal yang mudah dalam kehidupan ini, namun dengan iman percaya kita, jangan pernah takut untuk meminta kepada Tuhan. Sebab setiap perkara jasmani yang kita dapatkan itu berasal dari perkara rohani.

Milikilah hati yang mau bekerja keras dan percaya kalau Tuhan akan mencukupkan setiap kebutuhan kita. Menyerahkan seluruh yang kita punya untuk kemuliaan Tuhan adalah salah satu tujuan kita sebagai orang percaya.

 

Sumber : crown.org
Halaman :
1

Ikuti Kami