Mengasihi orang lain seperti mengasihi dirimu sendiri sering
sekali kita temukan di dalam Alkitab. Nggak cuma sekali, atau dua kali, bahkan ada 8 kali hal itu diucapkan.
Artinya mengasihi sesama itu sangat penting bagi Tuhan, sehingga Dia menjadikan hal itu sebagai sebuah perintah.
Tetapi kebenarannya bahwa mencintai orang lain itu tidak semudah yang kita pikirkan, dan tidak semudah yang kita ucapkan.
Jangankan yang sudah menikah, kita yang berstatus single dan
belum memiliki pasangan justru sangat sulit melakukan ini. Mungkin orang yang
sudah menikah, akan mudah mengaplikasikan hal ini dengan memulainya dari rumah.
Sedangkan kita yang masih berstatus single, merantau dan tinggal sendirian,
mungkin tidak begitu mudah mengaplikasikannya. Dikelilingi oleh orang lain yang tidak sedarah namun harus belajar mengasihi mereka, tidak egois dan perduli.
Karena sulitnya hal ini dilakukan ,
itulah mengapa Tuhan menjadikannya sebagai sebuah perintah di dalam
Alkitab untuk kita patuhi. Sejujurnya ini sangat menguntungkan kita,
karena dengan Tuhan menjadikannya
sebagai sebuah perintah itu artinya mau tidak mau, kita berupaya untuk mencoba dan terus mengasihi sesama.
Lalu, sebenarnya apa sih maksudnya mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri?
1. Mengasihi sesama manusia artinya menerima cinta dari Tuhan
Untuk mengasihi orang lain, teman ,sahabat, keluarga atau
kekasih, seperti kita mengasihi diri sendiri, pertama-tama kita harus mengetahui 2 hal, yaitu kita perlu tahu apa itu kasih dan dikasihi.
Alkitab memberitahu kepada kita apa itu kasih.
"Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita." ( 1 Yohanes 4:10)
Kita adalah objek dari kasih itu. Tuhan mengasihi kita dan
penting bagi kita untuk mengetahui hal ini. Bukan hanya dicintai dalam hal yang biasa tetapi Tuhan sangat mengasihi kita tanpa syarat.
Kita harus menyadari bahwa Tuhan terlebih dahulu mengasihi
kita, Dia adalah sumber kasih itu, bahkan sebelum Yesus memberi diriNya mati bagi kita, Dia sudah mengasihi kita.
Sebelum kita memahami kasih ini dan menerima-Nya untuk diri
kita, itu artinya kita nggak akan pernah bisa memberikan kasih itu kepada orang lain. Kita nggak akan bisa mengasihi orang lain dengan baik.
2. Mengasihi orang lain artinya mengasihi diri kita sendiri juga
Untuk mencintai orang lain sama seperti diri kita sendiri, maka itu berarti kita harus pertama-tama mengasihi diri kita sendiri.
Kadang hal ini sering sekali disalahpahami di dalam tubuh
Kristus. Kita sering mencampur adukkan keinginan diri kita sendiri dan
menyangkal diri seolah kita perlu menghancurkan diri kita. Ini sama sekali salah!
Yesus mati untuk masing-masing kita, itu artinya Yesus
menghargai diri kita melalui apa yang Dia alami , dan itu artinya kita
berhutang pada-Nya dan harus menghargai apa yang Dia sudah hargai yaitu diri kita sendiri.
Kita harus mengasihi apa yang Dia kasihi yaitu kita. So, mari
kita belajar untuk mencintai diri kita sendiri dan mempersiapkan diri kita untuk mencintai sesama juga.
3. Mengasihi sesamamu manusia juga berarti perduli terhadap sesama
Filipi
2:4 berkata: "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
Mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri juga berarti perduli dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Dengan memperhatikan orang lain, artinya kita membantu mereka jika mereka membutuhkan sesuatu.
Misalnya, ketika hendak ke kantor di akhir bulan, lalu kita
melihat teman kita selalu jalan kaki pulang, kita bisa menawarkan dan
mengajaknya pulang bersama atau bahkan sesekali mengajaknya masak bersama di rumah
atau mentraktirnya makan. Itu juga salah satu bentuk keperdulian dan bagian dari kasih.
Buat beberapa orang, melakukan 3 hal diatas sangatlah nggak
mudah. Tetapi itulah perintah Tuhan yang harus kita lakukan. Ayuk, belajar
menjadi anak Tuhan yang berkualitas dan penuh kasih. Mulai dari diri sendiri, ke sesama maka pernikahanmu akan penuh kasih nantinya.