Kalau Tuhan Memang Penuh Kasih, Kenapa Kejahatan Itu Ada?
Sumber: https://i.pinimg.com/originals/9c/15/c5/

Kata Alkitab / 6 June 2018

Kalangan Sendiri

Kalau Tuhan Memang Penuh Kasih, Kenapa Kejahatan Itu Ada?

Inta Official Writer
4219

Ada seorang profesor yang bertanya dalam kelas, "Apakah Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini?" Dengan lantang, ada seorang murid menjawab, "Betul, Pak. Dia menciptakan segalanya."

"Tuhan menciptakan segalanya?" Ulang profesor tersebut pada murid tersebut.

"Iya, Pak," jawab sang murid semakin mantap.

Kemudian profesor tersebut menjawab, "Kalau Tuhan menciptakan segala hal, maka Tuhan juga menciptakan kejahatan, karena kejahatan itu nyata dan ada disekitar kita. Dan berdasarkan prinsip bahwa apa yang kita perbuat itu menentukan siapa kita, maka Tuhan sendiri itu jahat."

Murid tersebut terdiam atas jawaban yang dilontarkan oleh sang profesor. Profesor tersebut sedikit bangga dengan jawabannya, dan mengatakan di depan kelas bahwa dirinya telah membuktikan bahwa iman percaya Kristen hanyalah sebuah mitos.

Tak lama kemudian, seorang murid mengangkat tangannya dan berkata, "Bolehkan saya bertanya kepada Anda, profesor?"

"Tentu saja," jawab profesor.

Murid ini berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa ini? Tentu saja dingin itu ada dan nyata. Memangnya kamu tidak pernah merasakan kedinginan?" Pertanyaan dari murid tersebut sukses membuat profesor ini tertawa.

"Faktanya, dingin itu tidak ada. Berdasarkan hukum fisika, apa yang kita perhitungkan dingin adalah realita bahwa panas itu tidak ada. Setiap orang atau benda dengan mudah untuk menyadari saat menerima energi atau memiliki energi, dan panas adalah hal yang bisa membuat seseorang atau benda memiliki atau mengirimkan energi.

Suhu absolut 0 (-460 derajat F) adalah ketiadaan panas. Semua materi atau orang tidak mampu bereaksi pada suhu tersebut. Jadi dingin tidak ada. Kita menggunakan kata ini untuk menggambarkan perasaan kita saat tidak merasakan panas," jelas murid ini.

Baca juga: Bukan Perkara Mudah, Tapi Pengampunan Merupakan Salah Satu Cara Kita Memikul Salib Kristus

Tidak sampai disitu, murid ini kembali mengajukan pertanyaan, "Profesor, apakah kegelapan itu ada?"

"Tentu saja!" jawab profesor ini.

"Sekali lagi Anda salah, profesor. Kegelapan juga tidak ada. Faktanya, kegelapan merupakan ketiadaan terang. Kita bisa mempelajari terang, tapi tidak dengan kegelapan. Kita bisa menggunakan ilmu Newton untuk memecah terang putih menjadi banyak warna dan mempelajari panjang gelombang pada setiap warna.

Tetapi kita tidak bisa menghitung kegelapan. Satu cahaya kecil bisa memecah kegelapan yang ada. Bagaimana kita bisa tahu seberapa besaran gelap yang ada pada ruangan tertentu? Kita hanya bisa mengukur jumlah cahaya atau terang yang ada. Benar, kan? Kegelapan merupakan istilah yang digunakan oleh manusia untuk menggambarkan saat terang itu tidak ada," jelas murid itu.

Terakhir, murid tersebut bertanya, "Apakah kejahatan itu ada, profesor?"

Dengan sedikit bimbang, profesor tersebut menjawab, "Tentu saja, sesuai dengan apa yang saya jelaskan sebelumnya. Kejahatan bisa kita lihat sehari-hari. Kejahatan membuat manusia kehilangan sifat kemanusiaannya. Kejahatan dan kekerasan ada dimana-mana.”

"Kejahatan tidak ada, profesor. Setidaknya kejahatan tidak ada dengan sendirinya. Kejahatan hanyalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin dan kegelapan, jahat hanyalah sebuah kata yang diciptakan oleh manusia untuk menggambarkan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah sebuah hasil saat manusia tidak memiliki keberadaan Tuhan dalam hatinya. Seperti dingin yang datang saat panas tidak ada, atau kegelapan yang datang saat tidak ada terang," jawab murid ini.

Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. (Kejadian 1:31)

Kisah di atas ini mengingatkan kita bahwa Tuhan telah menciptakan segala sesuatu baik adanya. Hal ini bahkan dijelaskan pada Kitab pertama pada proses penciptaan. Kita adalah wakil Allah di dunia ini. Kita merupakan gambar dan rupa Allah, sehingga apa yang ada dalam kita seharusnya adalah baik adanya. 

Sumber : snopes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami