Aku, Agdeslina Gun akan bercerita
mengenai keajaiban Tuhan yang ada dalam kehidupan aku dan keluarga. Kent Roshe
Algie, anakku yang pertama. Ia adalah sebuah jawaban doa bagi kami, terlebih
kalau dari keluarga suamiku, Kent merupakan satu-satunya cucu lelaki yang
hadir. Bahagia dan bangga, itulah perasaanku saat melahirkan seorang Kent. Aku rela melakukan apa pun agar Kent bisa tumbuh sehat dan penuh berkat.
Suatu hari aku pergi mengunjungi seorang teman yang sudah lama tidak kutemui. Setelah sampai di rumahnya, Kent kecil langsung turun dari motor dan meminta izin untuk ikut bermain sepeda dengan anak dari temanku tersebut. Belum lama kami bercakap-cakap, tiba-tiba aku mendapati anakku datang bersama anak temanku sambil menangis. Ia terjatuh dari sepeda.
Baca juga: Mengerikan, Alfaro Seorang Preman Yang Relakan Pasangan Jadi Penari Erotis Demi Uang
Aku pikir, yang namanya jatuh ya
pasti ada luka. Aku mengecek seluruh tubuh Kent, tidak ada yang luka sedikit
pun. Namun Kent tetap mengeluh sakit pada bagian perutnya. Setelah aku membuka pakaiannya dan melihat bagian perut Kent, ada memar kebiuan yang kian lama kian membesar.
Kepanikan membawaku untuk segera
menghubungi suami. Kami pergi ke rumah sakit. Betapa terkejutnya aku dan suami
saat mengetahui bahwa Kent harus segera dioperasi. Aku tidak pernah membayangkan kalau jatuhnya
anakku dari sepeda menimbulkan pendarahan yang dahsyat, bahkan hati Kent pecah.
Aku terkejut sejadi-jadinya.
Tidak ada satupun kata yang keluar dari mulutku kecuali sebuah jeritan kepada
Tuhan meminta tanganNya untuk menolong Kent.Tak lama setelahnya Kent menjalani operasi.
Dokter bilang, mereka terpaksa harus menaruh sebuah kain kasa di bagian hati kent agar tidak tercerai berai.
Walaupun operasi bisa dibilang
sukses, aku belum bisa menarik nafas panjang, mengingat kondisi Kent masih belum sembuh dan harus dirawat di
rumah sakit. Seringkali ia mengeluh, menangis, bahkan meraung-raung
kesakitan. Dokter pun tidak bisa memastikan bahwa Kent bisa sembuh seperti
sedia kala. Satu-satunya yang bisa menyembuhkan Kent hanyalah sebuah keajaiban.
Ibu mana yang tidak hancur
hatinya saat mendengar kabar seperti itu? Kami sekeluarga terus menerus
mengaliri Kent dengan doa, berharap bahwa Tuhan akan menolong Kent. Kent
merupakan anak yang ceria, dia banyak tertawa dan aktif. Sejak berada dalam
rumah sakit, kami kehilangan sosok Kent yang ceria, yang ada justru rintihan dan tangisan karena harus menahan sakit.
Ditengah-tengah pergumulam kami, ada satu titik
dimana Kent bertanya mengapa Tuhan tidak kunjung memberi kesembuhan padanya.
Kain yang ada dalam organ hati Kent pun tidak bisa bertahan lama, karena risiko
bakteri yang akan timbul jika terlalu lama. Inilah saatnya dokter harus mengambil kain tersebut dan melihat apakah Kent bisa bertahan atau tidak.
Satu keinginanku adalah agar Tuhan tidak
mengambil Kent. Ditengah-tengah operasi, aku menangis dan berserah kepada
Tuhan. Aku tahu kalau Kent adalah milikNya. Aku percaya kalau Tuhan sendiri lah
yang akan mengoprasi Kent sehingga ia bisa sembuh seperti sedia kala. Kent berhasil melewati masa kritis di ruang operasi.
Setelah mengalami tiga kali operasi, kami
memutuskan untuk pindah rumah sakit. Dokter di rumah sakit yang baru ini tidak
lagi menyarankan untuk melakukan operasi lanjutan, meskipun saat itu Kent mengalami pendarahan yang cukup massive dan dengan kondisi hati yang pecah.
“Ma, tolong bacakan Alkitab buat Kent, Ma,”
ujar Kent yang masih terbaring di rumah sakit. Aku percaya kalau inilah saatnya
Tuhan mau melihat hati Kent sendiri. Aku berkata kepada Kent, “Kent sudah bosan
di rumah sakit kan ya nak? Ayo kita minta kepada Tuhan Yesus agar Kent sembuh dan bisa pulang ke rumah.”
“Tuhan sembuhkan Kent biar nggak sakit lagi,
amin,” inilah doa Kent. Dua minggu setelahnya kent memperlihatkan perkembangan
yang sangat baik. Aku percaya kalau Tuhan lah yang menciptakan organ tubuh
Kent, maka ia akan memberikan hati yang baru bagi hati Kent yang sakit dan
hancur. Kent dinyatakan sembuh.
Kami sekeluarga berhasil melewati masa kristis
dan perjuangan melawan rasa sakit yang di derita oleh anak kami. Kami percaya
kalau peristiwa ini juga memberikan kami kekuatan dan menjadikan kami sebagai keluarga
yang semakin dewasa di dalam Tuhan. Aku percaya kalau iman kami semua, dan iman
Kent lah yang membuat kesembuhan terjadi padanya.