Mastubarsi adalah sebuah topik yang agak tabu oleh sebagian
besar orang. Tetapi justru topik ini menjadi pertanyaan oleh banyak orang.
Apakah mastubarsi itu adalah tindakan yang salah atau tidak? Apakah mastubarsi itu dosa atau tidak.
Mungkin bagi beberapa kita, tulisan ini kedengarannya sangat
vulgar, tetapi hal itu perlu dibahas agar semua orang tahu dan mengerti bagaimana menyikapi hal ini.
Dari 30 anggota wanita di grup WA-ku, rata-rata dari mereka
bertanya soal mastubarsi dan juga penasaran, dan aku percaya bahwa sebagian dari kita juga penasaran akan hal itu kan?
Tahu nggak kalau sebenarnya ada beberapa negara yang merayakan hari orgasme. Saya tidak bercanda, ini benar-benar nyata.
Hal ini dikutip dari Wikipedia bahwa, perayaan ini dimulai
dari Brazil dan sekarang UK, Australia dan US juga merayakannya, walaupun di tanggal yang berbeda.
Kedengarannya memang konyol, tetapi itulah kebenaran yang sedang terjadi.
Mungkin dalam beberapa negara dan budaya tertentu, seks itu
dirayakan. Namun dalam budaya lain, justru seks adalah sesuatu hal yang sangat tabu. Mastubarsi contohnya.
Meskipun begitu, dikutip dari Tribun Kesehatan bahwa menurut
Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG bahwa 80 persen wanita melakukan mastubarsi.
Nah, pertanyaan yang muncul adalah apakah mastubarsi itu hal
yang alami dan wajar terjadi atau justru itu sesuatu yang salah dan menyimpang dari kebenaran atau dosa?
Baik, mari kita bahas dengan baik-baik!
Mastubarsi didefenisikan
sebagai sebuah perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Hal ini dilakukan sendiri.
Dan ada begitu banyak orang yang membicarakannya sekalipun ini bukan topik yang nyaman, bahkan sangat memalukan.
Lalu sebenarnya dosakah melakukan mastubarsi?
Alkitab menuliskan di 1 Korintus 10:23, bahwa segala sesuatu diperbolehkan tetapi bukan segala sesuatu yang membangun.
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan.“
Benar tetapi bukan segala sesuatu membangun."
Jika tulisan ini di Alkitab yang kita miliki, maka kita akan
menemukan tanda baca yang memetik "segala sesuatu diperbolehkan."
Artinya bahwa Tuhan tidak pernah melarang kita melakukan apapun yang kita mau
lakukan, tetapi jangan lupakan kalimat selanjutnya, bahwa segala sesuatu tidak
berguna dan membangun, itu berarti kita bebas melakukan apapun tetapi yang berguna dan membangun.
Ada banyak orang termasuk beberapa orang Kristen yang taat
percaya bahwa mastubarsi itu diperbolehkan, dan bahkan kadang-kadang bermanfaat selama itu bisa dikendalikan dengan baik. Apakah kamu salah satu orang Kristen yang berpikir demikian?
Mastubarsi disebut-sebut sebagai cara yang bagus untuk
melepaskan ketegangan, ketika menahan diri dari seks sebelum menikah, dijadikan alasan agar bisa tidur dengan nyenyak dan lain sebagainya.
Bahkan status janda pun dijadikan alasan yang tepat untuk
melakukan mastubarsi tanpa rasa bersalah, karena mungkin mampu memenuhi hasrat
seksual, padahal seks Tuhan ciptakan bukan untuk menyenangkan diri sendiri, tetapi menyenangkan pasangan dan juga memuliakan Tuhan.
Namun dalam 1 Korintus 6:13b-15 dinyatakan : "...Tetapi tubuh bukanlah untuk
percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah, yang
membangkitkan Tuhan akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah
kamu bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada pencabulan? Sekali-kali tidak!"
Jadi sudah jelas bahwa mastubarsi merupakan imoralitas seksual
yang sama sekali nggak menghormati Tuhan, karena melibatkan fantasi yang tidak benar atau pikiran kotor terhadap orang lain, dan itu adalah sebuah perzinahan.
Matius
5:28: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
Memang Alkitab tidak menuliskan secara jelas soal apakah mastubarsi berdosa atau tidak. Tetapi
dari dalam diri kita, ada Roh Kudus yang mampu membedakan mana yang baik dan
berkenan bagi Allah. Selain itu, 2 kutipan Alkitab diatas cukup memberikan kita
pandangan yang berbeda soal mastubarsi.