Mungkinkah Lusinan Monumen Kristen Ini Jadi Warisan Dunia UNESCO?
Sumber: https://www-images.christianitytoday.com

Internasional / 30 May 2018

Kalangan Sendiri

Mungkinkah Lusinan Monumen Kristen Ini Jadi Warisan Dunia UNESCO?

Inta Official Writer
2725

Bulan ini, lusinan monumen Kristen di Jepang, negara yang hanya memiliki 1% penduduknya yang Kristen, telah resmi direkomendasikan untuk memperoleh penobatan sebagai situs Warisan Dunia.

Monumen ini membentang di seluruh wilayah Nagasaki dan Amakusa, yang berjumlah 12, mewakili tempat-tempat orang percaya ditengah kepemimpinan Tokugawa (1630-1867) yang mengalami penganiayaan mengenaskan dan kemartiran sepanjang sejarah di Asia.

Salah satunya adalah Katedral Oura di Nagasaki, yang mengenang 17 orang Kristen di Jepang dan 9 pemimpin Kristen Eropa yang disalibkan atas perintah pemerintahan saat itu. kemudian Kastil Hara di Minamishimabara yang menjadi saksi sejarah karena menjadi medan perang selama pemberontakan saat umat Katolik dibantai dan para pemimpin dipenggal karena iman percayanya.

Baca juga: Imago2018 - Investasi Inggris Pesat Karena Teknologi, Bisakah Hal Sama Terjadi Untuk Tuhan?

Serta beberapa situs sejarah Kristen di Jepang lainnya, dimana para umat percaya menjalani kehidupannya sebagai seorang Kristen secara diam-diam selama ratusan tahun.

Monumen-monumen ini merupakan bagian dari sejarah, dimana terjadi penganiayaan dan perjuangan orang-orang percaya pada imannya kepada Tuhan. Kiranya monumen ini dapat menjadi salah satu inspirasi iman, kekuatan dan ketetapan bagi mereka yang kini tengah menderita karena keyakinannya kepada Tuhan.

Monumen-monumen ini akan diakui oleh United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada bulan depan, bergabung bersama 14 situs Warisan Dunia budaya lainnya di Jepang dan ada sekitar 800 situs lainnya di seluruh dunia.

Dilansir dari Christianitytoday, pemerintah meyakini kalau situs-situs Kristen ini akan secara resmi terdaftar sebagai salah satu Warisan Dunia. Daftar pada situs-situs yang terkait ini akan dibahas pada pertemuan Komite Antar-Pemerintah UNESCO pada tanggal 24 Juni-4 Juli di Bahrain.

Sumber : christianitytoday/japantimes
Halaman :
1

Ikuti Kami