Memiliki sebuah usaha sendiri
atau bekerja tidak hanya membantu kita dalam segi finansial, tetapi juga
dipercaya dapat meningkatkan self esteem kita. Kalau pasangan sudah mulai
megeluh karena perhatian kita terlalu terfokus pada pekerjaan dan bukan pada
keluarga, maka inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali mengenai prioritas kita.
1. Penting, menyediakan waktu untuk kerja dan keluarga
Tips ini memang sangat klasik,
tetapi banyak keluarga yang abai dalam hal memisahkan waktu antara kerja dan
keluarga. Dilansir dari marriage.com, banyak pernikahan yang terselamatkan karena mereka mau berkomitmen untuk memisahkan antara waktu pekerjaan dan keluarga.
Saat pekerjaan sudah menjadi bagian dari
kita, tidak mengecek email atau detail pekerjaan lain pada hari minggu dapat
mengganggu pikiran. Rasanya tangan sudah gatal untuk membuka laptop atau
mengecek handphone untuk mengetahui update
pekerjaan
Padahal, Aturan ini tidak hanya
melindungi waktu kita dengan pasangan, tetapi juga dengan pekerjaan kita. Kita
bisa kok menjadi karyawan yang teladan tetapi juga menjadi pribadi yang selalu sedia untuk keluarga.
Mencampurkan waktu bekerja dan keluarga hanya akan membuat kita semakin stres dan pikiran kita menjadi tidak fokus. Kita harus menuangkan seluruh fokus saat bekerja, tetapi saat bersama dengan keluarga, lupakan semua masalah yang ada di kantor dan fokuslah pada waktu yang akan dihabiskan bersama dengan keluarga.
Baca juga: Hubungan Yang Baik Selalu Diawali Dari Kita, Lho. Buka Diri Dan Perbaiki Sekarang!
2. Melibatkan pasangan dalam peran profesional
Memang tidak selalu secara
langsung, tetapi melibatkan pasangan dalam sebuah pekerjaan bisa meringankan
beban kita. Misalnya dengan meminta pendapat mengenai strategi atau nasihat tentang sebuah permasalahan yang kita alami di kantor.
Mungkin awalnya kita akan berpikir kalau hal ini dapat membuat pasangan jadi punya beban tambahan, namun hal ini juga bisa membuat perasaan bersalah karena sering mengabaikannya hilang. Bukanlah dua kepala jauh lebih baik dibandingkan satu?
Baca juga:
3. Ciptakan batasan, baik di rumah maupun di kantor
Dengan jelas, kita harus bisa
menciptakan batasan-batasan di kantor dan di rumah. Tidak ada salahnya kok
bilang kepada atasan jika kita tidak bersedia untuk lembur atau bekerja pada akhir
pekan karena harus menghabiskan waktu dengan keluarga. Sama halnya ketika di
kantor, kurangilah intensitas komunikasi dengan keluarga saat dikantor agar fokus kita sepenuhnya ada pada pekerjaan.
Bagi sebagian orang, cara ini
dianggap cukup ekstrim dan tidak fleksibel, namun menetapkan batasan tentang
kapan kita bisa ditelepon atau dihubungi merupakan salah satu cara pasangan menghargai pekerjaan kita.
Atlet-atlet elit tahu kalau untuk menjadikan
dirinya pemenang, mereka harus bisa stabil dan seimbang. Ketika mereka memutuskan
untuk menghabiskan energi pada awal pertandingan, artinya mereka akan
mengakhirinya dengan cara yang buruk.
Begitu pula kehidupan pernikahan dan
profesional kita. Ketika kita memutuskan untuk memberi energi yang lebih pada
pekerjaan, maka hasilnya pun akan mengecewakan. Keluarga merupakan prioritas
kita, bukankah pekerjaan yang kita lakukan ini semata-mata adalah untuk membuat
kita dan keluarga bahagia?