Di jaman serba
canggih ini, banyak dari kita berlomba memamerkan apa yang kita punya kepada publik.
Bukan hanya orang muda tapi pasangan menikah pun tak jarang membagikan momen-momen mesra, keharmonisan dan keakraban bersama pasangan atau keluarga dekatnya.
Tapi siapa sangka
kalau sebagian dari momen tampak sempurna itu justru tak seindah kenyataannya. Ada
yang bahkan tanpa disangka-sangka berujung pada kasus perceraian, kekerasan rumah tangga dan percekcokan yang nggak pernah usai.
Kondisi inilah yang dialami pasangan Chris Pratt dan Anna Faris. Dalam setiap postingan-postingan Instagramnya, Anna Faris kerap membeberkan kemesraan dan kesempurnaan dalam rumah tangganya bersama Pratt. Setelah sempat dikagumi dan diteladani oleh para pengikutnya, kini pasangan ini harus mengakui bahwa kesempurnaan dan kebahagiaan rumah tangga mereka harus berakhir dengan perceraian.
Baca Juga :
Ucapan Syukur Chris Pratt Saat Masuk Daftar 'Hollywood Walk of Fame' Ini Bikin Terharu!
Chris Pratt Ternyata Favoritkan Ayat Alkitab Ini dalam Hidupnya
Dengan jujur,
Faris mengaku bahwa kebahagiaan yang kerap mereka bagikan di sosial media hanyalah
untuk menutupi kenyataan yang mereka alami. Menurutnya, sosial media membuat seseorang
sulit untuk menunjukkan sosok aslinya kepada publik. Dan hal itu jelas sangat merugikan orang lain.
“Chris dan
aku memang sering menyampaikan tentang…apa yang kita dapatkan seperti di Twitter,
‘Cinta mati’ dan ‘Relationship goal’. Kami jelas menanam sesuatu dan hal itu
bermanfaat untuk sementara waktu. Sepertinya orang-orang kemudian berpikir kalau kami baik-baik saja dengan memiliki semua omong kosong ini,” kata Faris.
Entah benar
atau tidak, baik Pratt dan Faris mengaku setelah perceraian mereka hubungan keduanya
tetap dekat. Mereka mengaku akan terus berteman dan membesarkan anak mereka bersama-sama.
Apakah semua
pasangan yang membagikan kebahagiaan pernikahannya di sosial media memang akan berujung pada kisah serupa?
Sebuah hasil
penelitian menunjukkan bahwa dorongan untuk terus memamerkan momen bahagia bersamadi
sosial media hanya akan mencuri momen kebersamaan bersama pasangan. Sebuah studi
yang diterbitkan pada tahun 2016 ini mengungkapkan kalau semakin banyak postingan
selfie di Instagram atau Facebook, semakin tinggi pula kemungkinan konflik dan kecemburuan timbul, apalagi kalau postingan tersebut mendapat perhatian besar dari publik.
Sementara konflik
yang timbul akibat kebiasaan pamer ini ditemukan rata-rata disebabkan oleh sekitar
42% karena terganggu dengan ketergantungan pasangan dengan ponselnya. Sementara
sekitar 18% lainnya kerap berdebat tentang jumlah waktu yang dihabiskan untuk
online dan 8% lainnya karena tindakan-tindakan nakal pasangan di online.
Hal ini memang
tak sepenuhnya menyarankan pasangan menikah untuk tidak boleh memamerkan momen bahagia
bersama pasangan. Tentu saja bisa asal jangan menjadi kecanduan dan akhirnya mengabaikan
momen kebersamaan yang nyata dengan pasangan. Waspadalah terhadap masalah yang timbul
dalam pernikahanmu karena kebiasaan menggunakan sosial media.