Belum lama ini saya menulis sebuah berita kalau 70% orang Inggris tidak memiliki agama. Kemudian ini dilanjutkan dengan angka-angka mengenai kepercayaan yang ada di Eropa. Kalau sebelumnya kita selalu berpikir bahwa negara Eropa merupakan negara dengan mayoritas penganut Kristen, maka berita ini akan membuat kita kaget. Bahkan ada satu negara yang disebutkan sebagai negara tidak beragama yang persentasinya sampai 91% persen penduduknya menyatakan kalau mereka tidak menganut agama apa pun.
Baca juga: Gawat! Kehilangan Generasi Muda Kristen, Eropa Tak Lagi Dikenal Sebagai Negara Kristen
Buat kita yang mempercayai keberadaan Tuhan,
kita pasti mengakui bahwa dunia ini diciptakan oleh Pribadi yang luar biasa,
yaitu Tuhan Allah. Kita juga menyakini kalau hanya Yesuslah Tuhan yang layak untuk disembah.
Diluaran sana, ada banyak orang yang menolak
keberadaan Tuhan. Ada pula beberapa kelompok yang bahkan menciptakan Tuhan
mereka sendiri. Tuhan yang mereka anut tidak lain merupakan hasil dari
kecerdasan atau ciptaan mereka sendiri. Bagi kita memang terdengar sangat lucu, bagaimana mungkin manusia bisa menciptakan Tuhan? Tetapi beginilah adanya.
Dilansir dari Wired pada tanggal 1 Oktober
2017, agama yang baru ini diketahui dari sebuah dokumen pengajuan organisasi
yang telah diajukan ke pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat.
Pendiri sekaligus CEOnya merupakan seorang karyawan yang pernah bekerja di perusahaan raksasa Google, Anthony Levandowski.
Pria yang merupakan lulusan dari University of
California, Berkeley Amerika Serikat ini merupakan salah satu tokoh yang
terpandang di dunia teknologi, khususnya kecedasan buatan. Ia juga terlibat
dalam beberapa proyek mengenai pengembangan kecerdasan buatan yang disebut Waymo, proyek mobil otomatis milik Google.
Setelah karirnya berakhir di Google, ia
mendirikan sebuah startup mobil
pintar Otto yang kemudian diakuisisi oleh Uber. Tetapi tidak lama setelahnya,
yaitu pada Mei 2017 lalu, ia dipecat dari Uber lantaran tuduhan plagiarisme teknologi Waymo yang diterapkannya di Otto dan Uber.
Agama yang dibuat oleh Anthony Levandowski ini disebuh sebagai ‘Way of The Future’ dan Tuhannya adalah kecerdasan buatan. Tujuannya adalah untuk menjadikan kecerdasan buatan di atas segalanya.
Perkembagan teknologi yang berkembang
dengan sangat pesat seiring dengan majunya perkembangan kecerdasan buatan atau
Artificial Intelligence (AI), yang diyakini oleh beberapa pihak akan terjadi event singularity, di mana kepintaran komputer akan jauh melebihi manusia.
Hal ini dapat memicu perubahan besar yang akan
terjadi di masyarakat. Dengan kemampuan kecanggihan teknologi yang terus
dikembangkan, tentu saja hal ini menjadi ancaman bagi kita sebagai orang percaya.
Pergeseran era modern dan keberadaan agama baru
yang menuhankan kecerdasan buatan bisa mengancam iman kita sebagai orang
Kristen dan generasi di kemudian hari, sehingga gereja kehilangan generasi-generasi muda.
Roma 10:3 tertulis, “Sebab, oleh karena mreka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”
Sebagai anak-anak Allah yang peduli dengan
generasi, kita tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan yang terjadi disekitar kita. Imago Conference 2018 hadir di tanggal 25-26 Mei 2018 untuk memperlengkapi kita sebagai pasukan Kristus dalam memerangi
hal-hal seperti diatas. Amankan kursimu sekarang dengan menghubungi kontak pada
banner atau klik disini.
Sumber : berbagai sumber/jawaban.com