Sulit Kelola Uang Sendiri? Belajarlah 6 Hal Ini dari Amsal 31
Sumber: nbcnews.com

Finance / 17 May 2018

Kalangan Sendiri

Sulit Kelola Uang Sendiri? Belajarlah 6 Hal Ini dari Amsal 31

Lori Official Writer
4944

Kenapa Amsal 31 harus dikaitkan dengan pengelolaan keuangan? Bukankah hal ini bicara tentang gambaran seorang istri yang cakap? Ya tentu saja. Tapi kita perlu tahu bahwa salah satu kelemahan pria pada umumnya adalah mengelola keuangan sendiri. Karena itu dia butuh penolong yaitu wanita untuk bisa mengurusi kubutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan keuangan.

Gambaran wanita yang cakap dan bijak yang disebutkan dalam Amsal 31 mengajarkan kita bahwa dia adalah pribadi yang pintar mengelola urusan-urusan rumah tangganya. Selain memiliki karakter yang baik, dia juga ahli dalam merencanakan dan menata hal-hal penting dalam rumah tangganya. Dia juga pekerja keras, bijaksana, berpikir jauh ke depan, dan bahkan murah hati. Karakter inilah yang bisa diterapkan dalam pengelolaan keuangan.

Ada 6 hal yang bisa dipelajari soal pengelolaan keuangan dari Amsal 31 yaitu:

1. Bisa dipercaya

“Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.” ayat 11

Ada banyak istri yang suka menyembunyikan bukti pembelian atau rekening bank mereka dari suami. Tapi istri yang cakap dalam Amsal 31 ini digambarkan sebagai pribadi yang bisa dipercaya oleh suaminya, khususnya dalam hal keuangan. Kepercayaan adalah dasar dari pernikahan dan yang lebih penting daripada uang.

2. Rajin dan pekerja keras

“Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya… Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan… Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam… Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang… Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.” ayat 13, 15, 18, 24, 27.

Cara kita memperoleh uang sama pentingnya dengan cara kita membelanjakannya. Kolose 3: 23-24 berkata, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”

Artinya, tak peduli apapun pekerjaanmu, entah freelance, kerja kantoran atau punya bisnis sendiri, intinya ya kamu harus bekerja keras. Tuhan menciptakan kita untuk bekerja supaya kita diberkati. Sayangnya, terlalu banyak orang Kristen yang tak lagi punya sukacita saat mengerjakan pekerjaannya. Hal ini terjadi karena mereka semata-mata hanya memandang pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja atau untuk mencapai ambisi pribadi.

Kita hanya akan bisa mengalami kepuasan dalam bekerja kalau pekerjaan dan passion berada dalam satu jalur.

Baca Juga :

Tipe Cewek Baik Menurut Amsal 31

Inilah 6 Karakter yang Dimiliki Istri yang Baik Seperti Disebutkan di Amsal 31 (Bagian 1)

3. Pembeli dan investor yang bisa

“Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya...Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya...” ayat 14, 16.

Perdagangan sudah ada sejak di jaman Alkitab. Wanita dalam Amsal 31 pun melakukan hal ini, dimana dia melakukan persepakatan terbaik dan menunggu dengan sabar sampai akhirnya memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya.

Kita pun perlu melakukan metode pengelolaan uang yang bijaksana ini. Sebelum membeli sesuatu pikirkan lebih dulu apa betul kamu benar-benar membutuhkan barang itu atau kamu hanya sekada mengingininya. Lalu berdoalah untuk memutuskan pilihan. Kalau memang perlu, buatlah anggaran khusus untuk pengeluaranmu dan tanyakan apakah hal ini merupakan tindakan yang menghormati Tuhan atau tidak?

Membuat perencanaan masa depan dan menolak untuk mengikuti keinginan daging merupakan metode pengelolaan keuangan yang bijak.

4. Murah hati

“Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.” ayat 20.

Seberapapun sibuknya kita dalam bekerja, jangan pernah lupa untuk bermurah hati dan melayani orang lain. Kita harus selalu bergaul karib dengan orang lain dan mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Kemurahan hati itu ibarat otot, kalau jarang digerakkan maka lambat laun akan mengalami atrofi. Tapi semakin sering otot itu digunakan, maka semakin kuat dan kekarlah ia.

Jadi, sempatkanlah diri untuk memberi sesuatu ke orang lain. Tak harus banyak, asal kamu memberi dengan ketulusan saja sudah cukup!

5. Punya rencana masa depan yang konkrit

“Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.” ayat 20.

Sama seperti kita tak bisa membangun rumah tanpa kerangkanya, kita juga tak bisa membangun struktur keuangan yang kuat tanpa perencanaan. Pelayan yang baik dan setia adalah mereka yang hidup dengan anggaran dan rencana keuangan jangka pendek. Tapi untuk masa depan, kita perlu menyusun rencana jangka panjang.

Karena hidup kita tak terlepas dengan uang, maka kita harus mempersiapkan tabungan untuk sesuatu hal yang terjadi tanpa terduga. Meskipun kita tak tahu pasti, tapi tetaplah berjaga-jaga! Misalnya, mulailah menabung setiap bulannya sedikitnya 30% dari gaji bulanan. Lalu mulailah berhemat dan bijak dalam membelanjakan uang.

Buat kalian yang sudah beranjak usia pensiun, mulailah untuk memikirkan kehidupan di masa-masa pensiun.

6. Bijaksana

“Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.” ayat 26.

Salah satu karakter wanita di Amsal 31 yang perlu diteladani adalah bahwa dia sosok yang bijaksana dan suka memberikan nasihat yang alkitabiah. Hal ini pun berlaku untuk kita. Roma 12: 2 berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Menjauhkan diri dari kehidupan duniawi yang mencemarkan dan menghabiskan akan membuatmu bertumbuh sebagai pelayan dan memahami kehendak Tuhan.

Seorang pria yang mendapatkan istri seperti digambarkan dalam Amsal 31 ini tentu saja sangat beruntung. Karena mereka akan menjadi teladan yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam hidup.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami