Penjara Buatku Bertemu Tuhan dan Bebas Dari Perzinahan, Asep Harianto
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=hvRSpVzi

Family / 15 May 2018

Kalangan Sendiri

Penjara Buatku Bertemu Tuhan dan Bebas Dari Perzinahan, Asep Harianto

Inta Official Writer
4126

Nama saya adalah Asep Harianto, buat saya, wanita adalah hal terutama bagi kehidupan saya. Kata orang, saya sering jelalatan kalau melihat cewek yang 'bening.' Bagi saya, kegiatan seperti itu adalah sebuah hal normal yang dilakukan oleh lelaki yang mencintai keindahan dalam diri wanita.

Siapa yang tidak menyukai wanita bersolek cantik? Terlebih kala itu saya sedang berada pada posisi teratas. Dengan uang yang saya miliki, wanita mana pun bisa saya dapatkan. Kendati demikian, saya punya pacar yang mengasihi saya. Ada keinginan dalam diri saya kalau satu pacar saja tidak cukup.

Karena wanita, saya jadi kecanduan

Pucuk dicinta ulam pun tiba, seorang teman menawarkan saya untuk ikut bersamanya. Dengan alasan saya butuh refreshing dari kegiatan kantor, saya mengikuti ajakan teman saya tersebut. Siapa sangka kalau tempat pijit merupakan tujuannya. Saya mendapatkan service yang luar biasa dari para terapis disana.

Ketenangan, kenikmatan, sekaligus kehausan saya akan wanita terpenuhi disana. Tanpa sadar kegiatan ini sudah menjadi bagian dalam diri saya. Saya menghabiskan ratusan juta untuk bisa memenuhi hasrat haus akan wanita yang saya punya.

Kebiasaan saya meninggalkan hutang ratusan juta

Saya menggunakan uang kantor untuk bisa memenuhi keinginan dan hasrat saya. Kemudian saya mengalami satu masalah yang cukup serius. Kecurangan saya terendus oleh atasan hingga dirinya mengancam agar segera mengembalikan uang yang saya pakai. Jika tidak, saya harus berhadapan dengan hukum.

Keinginan bunuh diri menghampiri saya. Bagaimana bisa saya membayar hutang ratusan juta hanya dalam waktu dua hari? Saya kalut dan bingung. Tetapi keberuntungan masih berpihak pada saya. Pacar dan calon mertua saya memutuskan untuk membantu keadaan saya ini. Meskipun saya harus kehilangan pekerjaan, saya  tidak harus berurusan dengan kepolisian.

Baca juga: Eddy Sapto, Pembunuh Bayaran Yang Rela Membunuh Temannya Sendiri Kini Jadi Pendeta

Hutang bisa terbayar, saya kehilangan orang yang saya kasihi: pacar saya

Memang benar saya sudah tidak lagi punya hutang dengan perusahaan, tetapi saya berhutang pada calon mertua saya. Kerja keras harus saya lakukan agar bisa membayar setiap rupiah yang telah ia keluarkan. Hal ini yang membuat saya mengabaikan pacar yang harusnya menjadi istri saya.

Putus adalah satu-satunya kata yang keluar dari mulutnya. Tentu saja hati saya sangat terluka. Padahal saat itu saya sudah mulai berkomitmen untuk setia kepadanya dan meninggalkan cara kehidupan saya yang lama. Luka yang ditinggalkan oleh sang kekasih justru membawa saya pada kebiasaan yang lebih buruk. Kali ini, saya bebas untuk memilih wanita mana pun.

Kali ini, seks merupakan suatu hal yang harus saya penuhi

Setiap wanita saya dekati. Saya perlakukan mereka sebagaimana wanita seharusnya diperlakukan dengan kasih sayang dan perhatian. Semua ini saya lakukan semata-mata agar saya bisa memuaskan keinginan seks saya.

Setiap wanita yang saya dekati, kami harus berakhir di ranjang. Kegiatan ini sudah sangat akrab buat saya. Bukan satu wanita, bukan juga dua. Saya melakukan pada setiap wanita yang terlena dengan ucapan manis saya. Jumlahnya? Saya tidak bisa menghitungnya.

Penjara menjadi teguran bagi saya untuk berhenti dari rasa haus akan seks dan wanita

Wanita membuat saya kehilangan fokus pada pekerjaan. Saya tidak tahu kalau ada orang yang berusaha untuk menjebak saya sebagai kambing hitam. Saya diminta untuk mengembalikan setiap barang yang diambil, padahal saya tidak pernah mengambil barang apapun.

Karena saya tidak mau kehilangan pekerjaan dan berhadapan dengan hukum, saya mengikuti apa yang ia minta. Bukannya masalah selesai, setiap barang yang saya kembalikan tersebut justru dijadikan sebagai barang bukti kalau saya telah mencuri barang-barang perusahaan. Saya berakhir di penjara dengan vonis penjara selama 3,5 tahun.

Penjara dijadikan Tuhan untuk membawa saya kembali padaNya

Dipenjara yang dingin, tanpa ada wanita satupun. Saya sangat tersiksa saat mencoba menahan keinginan dan hasrat saya untuk melakukan hubungan seksual. Saya tidak bisa. Saya depresi berat. Tiba akhirnya ada sebuah ajakan di dalam sel untuk beribadah. Saya mengikuti ibadah tersebut.

Disini, saya kembali mengenai kasih Yesus. Saya disadarkan terhadap setiap kesalahan yang pernah saya perbuat. Saya menangis, hati saya sangat hancur. Tetapi ada tangan Tuhan yang menjamah hati saya yang hancur ini. Seiring berjalannya waktu, hati saya mulai pulih dan saya bisa mengenal kasih Tuhan dalam kehidupan saya.

Setelahnya, Tuhan tidak hanya menyembuhkan hati saya yang terluka, ia tidak juga hanya memberikan ketenangan dalam kehidupan saya. Ia juga memberikan kesempatan bagi saya. Saat dipenjara, saya mengajukan sebuah pembebasan bersyarat, dan hal ini dikabulkan oleh pengadilan. Saya tidak hanya terbebas dari penjara, tetapi saya juga terbebas dari kehidupan lama saya yang menyakiti hati Tuhan.

 

Sumber : solusi
Halaman :
1

Ikuti Kami