Kita bisa bilang kalau uang
merupakan sebuah alat tukar untuk memenuhi kebutuhan kita. Karenanya, uang
bersifat netral. Tidak semua orang setuju dengan hal ini, karena uang juga bisa
dibilang sebagai ketakutan dari seseorang dan berpotensi membuat kita menjadi stres.
Karena uang sudah menjadi
konsumsi kita sehari-hari, tanpa sadar kita juga menganggap kalau uang
merupakan bagian dari diri kita. Dibawah ini merupakan tanda kalau hubungan kita juga dapat mempengaruhi pengeluaran keuangan yang tidak sehat.
1. Kita menghabiskan banyak uang ketika merasa marah, sedih, senang, atau perasaan lainnya
Perilaku impulsif saat belanja adalah salah satunya. Pernahkah kita pergi berbelanja karena perasaan hati sedang sakit hati terhadap seseorang? Kita memang bisa menghabiskan uang untuk berbelanja kapanpun, tetapi kalau perasaan sudah mempengaruhi kita dalam menghabiskan uang, maka kita tidak berada dalam hubungan yang baik dengan uang. Daripada menghabiskan uang untuk sesuatu yang belum tentu kita butuhkan, lebih baik kita mengundang teman untuk datang ke rumah ketika sedang mengalami masa yang sulit.
2. Menutupi setiap pengeluaran dari pasangan kita
Ada banyak pernikahan yang gagal
karena masalah keuangan dalam keluarga mereka. Dilansir dari Huffington Post, menutupi pengeluaran dari seseorang bisa disebut sebagai tindakan selingkuh keuangan.
Jika kita terus menerus berusaha untuk menutupi pengeluaran dari pasangan, maka ini merupakan pertanda kalau kita menyadari bahwa kebiasaan pengeluaran kita memang buruk. Mungkin awalnya tidak terasa karena jumlahnya kecil, tapi seperti efek bola salju, semakin lama akan semakin besar dan serius. Kita harus bekerja sama dalam hal keuangan dengan pasangan. Hal ini bisa dimulai dari saling sharing perkara financial goals, rencana jalan-jalan, atau merencanakan membeli sesuatu.
Baca juga:
3. Gejala FOMO
FOMO merupakan singkatan dari
'fear of missing out.' Keadaan ini biasanya dimulai dari keinginan untuk bisa
diterima oleh orang lain. Keadaan
ini bisa menjadi masalah bagi kondisi keuangan kita, terutama jika kita terlalu
malu untuk mengakui kondisi keuangan kita yang tidak sehat.
Kalau kita mengalami masalah ini, cobalah untuk menempatkan kebiasaan menabung sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Kitalah yang seharusnya bisa mengontrol situasi, bukan membiarkan uang yang mengontrol kita.
Sebagian orang menggunakan uang untuk meningkatkan semangat mereka, namun bagi beberapa orang lain, uang dapat menjadi sumber masalah. Padahal sebagai orang percaya, firman Tuhan dalam Ibrani 13:5 tertulis, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Sumber : huffington/jawaban.com