Ingin Punya Roh Keberanian yang Berbeda Seperti Kaleb, Milikilah Sifat-sifat Ini…
Sumber: Blogspot.com

Kata Alkitab / 13 May 2018

Kalangan Sendiri

Ingin Punya Roh Keberanian yang Berbeda Seperti Kaleb, Milikilah Sifat-sifat Ini…

Lori Official Writer
17991

Allah menjanjikan umatNya beroleh kemenangan dalam segala hal. Tapi untuk memperolehnya, Allah menaruh rohNya sendiri di dalam kita. Salah satu roh yang memampukan kita untuk bisa merebut kemenangan itu adalah roh keberanian dan bukan roh ketakutan.

Salah satu tokoh Alkitab yang memiliki roh ini adalah Kaleb. Allah telah memilihnya untuk menjadi pemimpin karena dia memiliki roh yang berbeda di dalam dirinya.

“Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.” (Bilangan 14: 24)

Kalau di dalam terjemahan bahasa Indonesia, kita menemukan bahwa Kaleb disebut punya ‘jiwa yang lain’. Tapi dalam terjemahan Alkitab berbahasa Inggris, dituliskan bahwa Kaleb itu memiliki roh yang berbeda di dalam dirinya. Beberapa kali disebutkan bahwa Kaleb adalah sosok yang ‘sepenuhnya mengikut Allah’. Kaleb bukan hanya berbeda dari orang Kanaan, tapi dia juga berbeda dari kebanyakan orang Israel sebangsanya.

Dalam kitab Bilangan, kita bisa membaca bahwa Kaleb adalah salah satu dari 12 pengintai yang diutus oleh Musa untuk melihat kondisi di tanah perjanjian Allah. Dia adalah seorang pemimpin suku Yehuda dimana arti namanya adalah ‘berani’ atau ‘sabar’. Kaleb bukan hanya sosok yang pintar berkomunikasi, tapi dia juga cekatan dalam bertindak. Karakter inilah yang membuatnya dianggap sebagai aset besar bagi Yosua selama penaklukan bangsa Israel atas Kanaan.

Tapi di sisi lain, nama Kaleb juga diartikan dengan ‘anjing gila yang mengamuk. Dia memang punya kegarangan seperti anjing pemburu yang bisa mengatasi kasus kejahatan dan membongkar sebuah sindikat.

Dari kisah Kaleb, kita bisa meneladani beberapa sifat menguntungkan ini:

1. Kaleb selalu menatap ke depan, bukan menoleh kebelakang

Saat orang-orang Israel ingin kembali ke Mesir, Kaleb justru ingin terus pergi ke tanah perjanjian Kanaan. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Bilangan 14: 8)

Kaleb adalah pribadi yang optimis dengan janji-janji Allah. Dia sosok yang tak mau menoleh kepada masa lalu yang menyenangkan. Sebaliknya melupakan semua yang sudah berlalu dan mempercayai janji Tuhan atas bangsanya.

Tuhan punya rencana yang lebih besar di depan bagi kita. Karena itu, seperti Kaleb, kita juga harus berhenti melihat ke belakang dan terus fokus ke depan.

2. Kaleb bertindak dengan iman, bukan ketakutan

Dalam kisah 12 pengintai, ada sepuluh orang diantaranya yang ketakutan dengan kekuatan yang dimiliki bangsa Kanaan. Sementara hanya dua orang yang tetap percaya bahwa Tuhan sanggup menolong mereka masuk ke tanah perjanjian itu. Keduanya adalah Kaleb dan Yosua. Mereka kembali bukan dengan ketakutanseperti kesepuluh pengintai yang menyaksikan para raksasa. Melainkan mereka membawa harapan tentang kekayaan yang dimiliki oleh tanah Kanaan yang melimpah dengan anggur, susu dan madunya.

Baca Juga : 

7 Pelajaran Dari Yosua Yang Akan Membantu Kita Saat Iman Kita Diuji

3 Kemenangan Kuasa Doa Yosua

Ketakutan biasanya akan melumpuhkan kita, tapi iman justru akan memberi kita energi. Dengan keberaniannya, Kaleb membangkitkan kembali harapan orang-orang sebangsanya di hadapan Musa. “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” (Bilangan 13: 30)

Dalam hal ini, Kaleb fokus pada peluang sementara yang lainnya fokus pada kondisi. Konsekuensinya adalah bahwa hanya Yosua dan Kaleblah yang mewarisi tanah perjanjian. Sementara orang-orang yang ragu mati di padang guru dan mereka berputar-putar selama 40 tahun di tanah pengembaraan. Mungkin situasinya akan berbeda kalau saja mereka punya semangat dan iman yang sama seperti Kaleb.

3. Kaleb bertindak agresif dan bukan pasif

Di usianya yang 85 tahun, Kaleb masih belum siap pensiun. Kita mungkin berpikir bahwa dia pasti enggan meninggalkan kenyamanan di istana Kanaan, duduk di kursi goyangnya dan bercerita tentang kemenangan mereka kepada cucu-cucunya. Tapi Kaleb justru meminta kepada Yosua untuk mengijinkannya merebut orang Enak dengan kota-kotanya yang besar dan berkubu.

“Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.” (Yosua 14: 12)

Lalu Yosua pun memberkati dia dan memberikan Hebron sebagai bagian dari warisannya. Seperti dijelaskan dalam sebuah kamu Alkitab, Hebron adalah sebuah wilayah yang terletak 19 mil dari bagian barat daya kota Yerusalem. Hebron bahkan telah ditetapkan sebagai salah satu kota perlindungan (Yosua 20: 7) dan dijadikan sebagai kota Daud selama tujuh tahun pertama pemerintahannya atas Yehuda (2 Samuel 2: 11). Hebron sendiri berada di 3040 kaki di atas permukaan laut dan menjadi kota tertinggi di Palestina.

Karena sifatnya yang tak mau diam, Kaleb adalah sosok yang tak pernah puas hidup pasif. Dan dalam setiap tindakannya, Kaleb selalu bersekutu dengan Tuhan dan menghidupi kehendak-Nya. “Jika Tuhan ada dipihak kita siapa dapat melawan kita?”

Semangat Kaleb adalah mau belajar, bertumbuh dan maju. Jadi jangan biarkan dirimu hidup dalam kepasifan. Tapi bertindaklah agresif dan dibarengi dengan keteguhan iman. Karena Allah akan memberi upah kepada orang-orang yang mencariNya (Ibrani 11: 6). Kalau kita mau berjalan dalam janji Tuhan, kita harus mengadopsi semangat Kaleb yaitu semangat pemenang.

Sumber : Charismamag.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami