Katanya, pasangan yang menjalin
hubungan jarak jauh atau bahasa kerennya LDR adalah mereka yang punya rasa percaya yang kuat.
Ketika orang lain bisa dengan mudah menghubungi pasangannya, para pejuang LDR
harus rela menunggu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan hanya untuk menghabiskan waktu berdua bersama pasangannya.
Untungnya, teknologi informasi
yang super canggih membuat hubungan LDR kita sekarang menjadi semakin mudah.
Meskipun dimudahkan, ada baiknya kita juga tidak berharap banyak terhadap
pasangan. Bisa jadi perjuangan kita ini tidak lagi worth it seperti yang kita pikirkan sebelumnya. Kalau pasangan
sudah melakukan 8 cara ini, ada baiknya kita mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk: berpisah.
1. Suka tiba-tiba putus kontak
Bagi pejuang LDR, komunikasi
merupakan segalanya. Saling bertukar kabar perihal kegiatan yang telah dijalani
sehari-hari akan menjadi sebuah cerita yang selalu ditunggu-tunggu setiap
harinya. Tetapi kalau pasangan sudah mulai sering memutus telepon, chat atau
hal lainnya tanpa sebab, ada baiknya kita mulai membuka percakapan tentang hal ini.
2. Hilang dalam waktu yang cukup lama
Saat pasangan menempatkan kita pada
posisi prioritasnya, dia tahu kalau memberi kabar kepada kita merupakan salah
satu untuk menjaga hubungan ini. Kita tahu kalau pasangan mungkin sibuk dengan
pekerjaan atau studinya, tetapi hilang selama berhari-hari tanpa pamit bukanlah
sebuah tindakan yang dibenarkan. Bisa jadi hal ini merupakan pertanda kalau pasangan sudah mulai jenuh dengan hubungan yang sedang kita jalani ini.
3. Sering abai dan tidak fokus terhadap setiap cerita kita
Kebiasaan bertukar cerita
merupakan sebuah hal menyenangkan sekaligus tindakan pelepas rindu bagi pejuang
LDR. Dengan cara ini, kita bisa tahu kegiatan yang dilakukan oleh pasangan
kita, begitupun sebaliknya. Kalau pasangan yang hubungannya baik-baik, ini merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu.
Ketika kita bercerita tetapi
pasangan tidak nampak mendengarkan atau memberi respon yang berarti, dan hal
ini sudah sering dilakukan, mungkin ada baiknya kita mulai bertanya mengenai hubungan yang selama ini dijalani.
4. Menghindari video call dan telepon
Biasanya, kita punya waktu khusus
untuk menelepon maupun video call dengan pasangan. Dengan cara itulah kita merasa lebih
dekat dengan pasangan karena bisa mendengar suaranya. Kalau pasangan sudah
mulai menghindari kita dengan beragam alasan dan hanya ingin chat tetapi setiap
chat dibalas ala kadarnya, bisa jadi ini merupakan pertanda kalau hubungan LDR kita sudah tidak lagi sehat.
5. Membatasi akses kita dengan keluarga dan teman-temannya
Bahkan, pasangan punya lingkaran
pertemanan baru yang kita sendiri tidak tahu. Kalau memang pasangan serius
dengan hubungan yang dijalani, dirinya tidak akan ragu untuk mengenalkan kita dengan teman-teman barunya.
Tetapi entah dengan alasan apa,
rasanya ia sangat membatasi akses kita untuk dekat dengan teman-teman baru
tersebut. Sebagai seorang teman sekaligus pasangan, hal-hal seperti ini seharusnya adalah bahan yang seru untuk diceritakan kepada kita.
6. Tidak lagi tertarik untuk merencanakan pertemuan selanjutnya
Pertemuan bagi seorang pejuang
LDR merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu dan menyenangkan. LDR memang
berat di ongkos, jarak, apalagi kalau sampai mengalami perbedaan waktu. Kita
tahu kalau semua itu akan sepadan karena tahu kalau pacar kita akan menjadi pasangan sampai tua nanti.
Saat pacar sudah mulai
ogah-ogahan dalam merencanakan pertemuan, bahkan sudah tidak lagi ada
ketertarikan untuk membahas hal-hal masa depan berdua, bisa dikatakan kalau
hubungan kita sudah mulai tidak sehat.
Setiap hubungan pasti ada
perselisihan. Bahkan tidak hanya bagi kita pejuan LDR, jarak dekat pun tidak
bisa menjamin pasangan akan terhindar dari masalah. Kendati demikian, kita
harus menyadari kalau komunikasi merupakan kunci sukses kita dalam membangun
sebuah hubungan. Ketika mengalami hal-hal yang mengganjal dalam hati, ada
baiknya untuk membicarakan hal ini baik-baik dengan pasangan dan bersiap untuk
kemungkinan terburuk.