GMDM Nyatakan Sikap soal Kisruh Acara di Monas
Sumber: Daniel Tanamal - Jawaban.com

Nasional / 3 May 2018

Kalangan Sendiri

GMDM Nyatakan Sikap soal Kisruh Acara di Monas

daniel.tanamal Official Writer
2415

Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) menyatakan sikapnya atas kisruh acara “Untukmu Indonesia” pada akhir April lalu yang ramai di media sosial. Menurut Ketua Umum GMDM, Jefri Tambayong, pihaknya menyayangkan terjadinya beberapa kekacauan yang terjadi mulai dari sampah, isu kristenisasi, hingga pembagian sembako yang kurang baik, hingga adanya korban jiwa.

Jefri menyatakan bahwa GMDM bersama banyak organisasi lainnya hanya ikut sebagai pengisi acara, dan bukan sebagai panitia acara, sehingga dirinya mempersilahkan Panitia Acara untuk menjelaskan kisruh yang terjadi. “Banyak yang meminta pertanggungjawaban kepada kami atas hal yang terjadi. Namun kami tegaskan, kami hanya sebagai pengisi acara saja yaitu deklarasi Indonesia ati narkoba. Dan kami bukan bagian dari panitia,” ujarnya dalam press conference, di Ruang Diklat GMDM, Kamis (3/5/2018).

Jefri menambahkan bahwa acara deklarasi juga berlangsung dengan baik, juga secara keseluruhan panitia dinilainya punya tujuan yang baik pula, utamanya memelihara persatuan nasional. Untuk itulah dirinya dan banyak kawan-kawan lainnya ikut dalam acara tersebut, meskipun memang di lapangan banyak beberapa hal yang kurang baik terjadi.

“Acara Deklarasi Anti Narkoba lalu dapat MURI dan Museum Rekor Dunia, itu berjalan baik dengan dihadiri semua organisasi bahkan dari BNN. Kami mengadakan konpers saat ini karena menjadi viral di media-media karena kesalahan prosedur yang dilakukan oleh panitia atau kekurangsiapan dalammembagikan sembako atau makanan. Tapi kami menjelaskan bahwa kami di GMDM, Pionir (Pemuda Indonesia Bersinar) atau Ikatan RT RW se-DKI, kami disana datang bukan sebagai Panitia, kami adalah Undangan yang diundang untuk mengisi acara,” tambahnya.

Seperti diketahui acara “Untukmu Indonesia” menjadi viral di media sosial akibat pelaksanaan bagi-bagi sembako yang dituding sebagai upaya kristenisasi atau pemurtadan, selain masalah sampah, juga adanya korban jiwa. Sampai berita ini diturunkan pihak penyelenggara menyatakan telah bertanggungjawab, terhadap keluarga korban dan juga akan menyelesaikannya bersama Pemprov DKI Jakarta.

 

 

Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami