Transformasi adalah sebuah perubahan. Perubahan tidak hanya
bicara soal ganti style, pakai make up atau sekedar ganti penampilan luar saja.
Transformer juga bukan seperti rumah lama yang catnya sudah kusam lalu diganti dan dicat dengan yang baru padahal gedungnya tetap yang lama.
Menurut Oxford Living Dictionaries, Transformasi adalah "A
marked change in form nature, or appearance" kalau dalam bahasa
indonesianya, diartikan dengan perubahan yang ditandai dalam bentuk, sifat ataupun penampilan.
Kalau dalam biologinya, transformasi diartikan dengan "The genetic alteration of a cell by
introduction of extraneous DNA, especially by a plasmid," yang artinya perubahan sel genetik dengan memasukkan DNA asing terutama oleh plasmid."
Jadi sudah jelas bahwa Transformasi itu bukan polesan dari
luar tetapi perubahan yang berasal dari dalam yang mempengarungi sikap, reaksi dan cara seseorang, bahkan mempengaruhi penampilannya.
Beberapa waktu yang lalu, saya sharing dengan seorang pendeta
muda bernama Dennis. Dia lalu sharing mengenai masa lalunya yang sangat berantakan. Perokok, peminum bahkan dia juga sering bermain wanita.
Namun sekarang, dia sudah menduduki kursi sebagai penginjil
dan gembala disebuah gereja, dia memang belum menikah tetapi sejak dari pertobatannya, dia menghapus seluruh kontak wanita panggilannya dan menghapus tattonya.
Dia lalu mampu menahan nafsu dan berpegang teguh kepada kebenaran.
Inikah yang disebut dengan sebuah transformasi? Jawabannya "iya."
Melihat kisah Dennis, ini hampir sama dengan kisah seorang Rasul yang bernama Paulus.
Seperti yang kita sudah ketahui, Paulus adalah seseorang yang
kejam dan keji di zaman dulu. Jika kita membaca kesaksian dan cerita masa
lalunya di Kisah Para Rasul 26:10-12,
disana kita akan melihat bagaimana Paulus penuh dengan kejahatan, mulai dari
menyiksa orang-orang, memaksukkan para orang kudus ke penjara, mengejar mereka hingga memaksa mereka menyangkal iman mereka.
Wah, sungguh tidak dapat disangka-sangka bahwa tindakan Paulus
benar-benar mengerikan. Paulus benar-benar buruk di masa lalunya. Tetapi coba lihat sekarang , Paulus benar-benar berbeda dan dia bertobat.
Dikutip dari Wikipedia, Paulus menuliskan 13 kitab di Perjanjian Baru. Dan hampir seluruh
isi kitab tersebut berbicara tentang penginjilan, berbicara tentang penganiayaan, dan kematian Yesus yang sangat berharga dalam hidup kita.
Paulus benar-benar mengalami sebuah transformasi setelah dia
bertemu dengan Yesus secara pribadi dan meresponi panggilan Yesus atas hidupnya.
Sangat tidak bisa diduga bukan? Transformasi Paulus benar-benar kekal hingga dia meninggal.
Apakah hari ini kamu sedang menunggu sebuah transformasi?
Dalam hal pekerjaankah? Keuangankah? Atau kamu merasa ingin mengalami sebuah
transformasi atau perubahan secara karakter dan sikap untuk memuliakan Tuhan senantiasa?
Sudah mencoba namun tetap saja gagal?
Jika iya, kejarlah Tuhan dengan setia. Pastikan kamu menaruh
hatimu sepenuhnya diatas tahta-Nya. Percayalah bahwa dalam dirimu, kamu akan
mengalami sebuah transformasi yang luar biasa.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2
Korintus 15:17)