Gereja Crossroads Cincinnati
adalah sebuah gereja yang mencontoh perusahaan start up untuk mengembangkan
pertumbuhan gerejanya. Dengan memanfaatkan data dari aplikasi dan layanan
streaming, gereja ini mampu menjangkau banyak orang di seluruh wilayah Amerika.
Di usianya yang masih tergolong
muda, gereja yang sempat booming ini masih menjalankan fungsinya seperti start
up. Bahkan, beberapa media menjulukinya sebagai 'an entrepreneurial church and
church for entrepreneurs,' karena nilai entrepreneur yang tertanam telah menjadi kunci pertumbuhan gerejanya.
Tahun 2017 lalu, Majalah Outreach menjadikan Crossroad menjadi salah satu gereja dengan pertumbuhan yang cepat untuk kedua kalinya. Kali pertama di dapat pada tahun 2015. Dengan 14 Kampus dan 38.000 jemaat, Crossroads terus bertumbuh dengan menambah 6.000 anggota pada tahun 2016, dimana angka ini meningkat sebanyak 25 persen.
Baca juga: Bukan Lambang Kekristenan, Bagian Negara Ini Jadikan Salib Sebagai Sebuah Budaya
Membawa pelayanan out of the box
Sambil terus terfokus pada
Alkitab dan Roh Kudus, mereka juga menjangkau menggunakan bahasa yang menarik, marketing, pesan yang powerful, dan program-progam seru lainnya.
Seiring berjalannya waktu, gereja mengalami keadaan terdesak dimana teknologi banyak mempengaruhi kebiasaan, gaya hidup, bahkan pola pikir seorang pribadi. Dalam menanggapi ini, para pemimpin di gereja perlu membekali diri mengenai kemajuan teknologi yang ada.
Gereja juga harus menjadi pelaku dalam
kemajudan teknologi yang ada dan mampu memanfaatkannya dengan baik. IMAGO
CREATIVE Conference, pada 25-26 Mei 2018 akan mengupas persoalan disruptive technology in religious landscape.
Amankan kursimu dan Jadilah bagian dari orang-orang yang melihat peluang dari
kecepatan pertumbuhan teknologi informasi dengan mendaftarkan diri kamu
sekarang di sms/wa 0858 8700 0978 atau ke www.imagoplanet.com.