Uskup Robert Harris, yang memimpin keuskupan Santo Yohanes Kanada
mengumumkan penutupan sembilan gereja Katolik Roma secara permanen. Dia menegaskan
penutupan ini dilakukan untuk mengefektifkan fungsi gereja Katolik yang ada di sana.
Penutupan gereja ini akan dilakukan sejak September 2018
mendatang. Adapun gereja yang dimaksud diantaranya 5 gereja di wilayah Saint John,
1 di Fredericton,dan 3 di Miramichi. Penutupan gereja ini diharap bisa menjadi awal
untuk mereorganisasi ulang keuskupan yang membawa jumlah paroki turun dari 58 menjadi 27 gereja.
Perampingan ini diyakini akan mengurangi sekitar 35 persen bagian
keuskupan yang ada. Keseluruhan imam, yang terdiri dari 31 orang, akan membagi waktu dan sumber daya mereka untuk menjalankan sisa gereja yang ada.
“Saya tidak suka menutup gereja. (Tapi) gereja-gereja membutuhkan pekerja dan uang yang mereka butuhkan,” ucap Uskup Robert Harris.
Baca Juga :
Selesaikan Konflik, Gereja Katolik dan Ortodoks Koptik Tanda Tangan Pengakuan Baptisan Bersama
Melek Teknologi Informasi, Gereja Katolik Didorong Tuk Manfaatkan Sosmed & Gaet Kemkominfo
Dia berharap dengan perampingan ini, gereja Katolik Roma akan
mengalami perubahan yang besar. Meskipun pada prosesnya mereka pasti akan sulit menerima perubahan tersebut.
Seorang jemaat gereja bernama Anna Barrett bahkan
menyampaikan perasaan sedihnya karena Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus yang sudah
dikunjungi selama satu dekade itu akan ditutup. Gereja itu dinilai sangat istimewa karena merupakan satu-satunya gereja yang menggunakan bahasa Latin.
“Gereja itu penting. Pembaptisan, pernikahan, banyak hal yang dilakukan di sana,” kata Barrett.
Jemaat lain seperti Rebecca Procure dan Jamey Guerrero bahkan
rela menempuh perjalanan jauh selama sebulan sekali hanya untuk menghadiri misa
berbahasa Latin di gereja itu. Rencana penutupan gereja itupun mmebuat mereka
sedih karena kemungkinannya tak akan lagi bisa menikmati ibadah berbahasa Latin
lagi di sana.
Gereja-gereja ini ditutup memang sama seperti alasan penutupan
gereja di negara-negara Eropa. Rata-rata gereja Katolik memang memiliki gedung
yang cukup besar. Gedung-gedung ini tentunya tidak akan berfungsi secara maksimal
kalau hanya dihadiri oleh beberapa jemaat saja setiap minggunya. Jadi,
penutupan sebagian gereja ini mungkin adalah rencana yang terbaik untuk merevitalisasi
kembali gereja Katolik.