Apakah kamu masing lajang. Udah berapa lama sih? Hm, coba aku tebak!
Sudah 3 tahun, 2 tahun atau 10 tahunan?
Well, single memang nggak selalu menyenangkan. Apalagi kalau usia sudah
melewati usia yang seharusnya untuk menikah.
Ini bisa menjadi sebuah problem sendiri, nggak hanya
dari keluarga tetapi juga dari sekitaran.
Trus, gimana kalau kita justru menemukan atau melihat teman-teman yang
malah berbanding terbalik dengan kita?
Baru usia 23 atau 25 tahunan, sudah buru-buru ingin segera menikah.
Beberapa waktu yang lalu, saya menemui seorang gadis muda di sosial
media, dan bercerita soal kehidupannya yang ingin mendapatkan pasangan hidup
serta ingin segera menikah.
Alasannya cukup logis, tetapi bukan alasan yang tepat. "Saya ingin
menikah, karena pacar yang merenggut keperawanan saya sudah menikah juga. Saya
merasa hancur dan nggak berharga. Saya ingin menikah dengan pria yang menerima
saya apa adanya supaya saya merasa berharga dan dihormati. Dan berharap dia
bisa membawa saya kepada Tuhan Yesus yang kakak sembah." Yap!
Menggebu-gebu ingin menikah, demi sebuah penghormatan dan harga diri. Halleluyah!
Kalau teman-teman membaca berita yang lagi hits baru-baru ini, yaitu
seorang anak SMP meminta untuk dinikahi hanya karena tidak ada teman tidur.
Kamu tentu sangat heran bukan?
Sangat tidak masuk akal, jika pernikahan dijadikan jalan satu-satunya
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.
Apakah kamu demikian juga? Apakah kamu sedang ingin menikah buru-buru
hanya karena kamu merasa cukup tua menjadi single?
Menurut Jarrid Wilson, seorang blogger juga pastor dari California, kamu
harus memeriksa kembali motif kamu, sebelum kamu memutuskan untuk menikah.
Dibawah ini ada 2 alasan penting mengapa orang memutuskan menikah, dan
ini sangat buruk.
1. Kamu pikir, menikah akan bikin kehidupan kamu jauh lebih baik
Apapun masalah kamu dalam hidup, menikah bukanlah sebuah jalan untuk
menyelesaikannya.
Jujur, ketika saya duduk di bangku SMA dan mengalami kekacauan dalam
rumah, dimana orangtua saya nggak mengasihi saya, dan selalu memukul saya
dengan alasan yang sederhana, bahkan selalu menyalahkan kenapa saya lahir, saya pun sangat
merasa hancur. Saya bahkan hampir memutuskan untuk kabur dan menikah dengan
pacar saya.
Tujuannya simple, supaya saya tidak mengalami masalah dan kekacauan lagi
dalam rumah. Dan saya mendapatkan ketenangan dalam hidup.
Mungkin kalau kamu menikah dengan tujuan demikian, bisa jadi kehidupanmu
penuh damai, tetapi percayalah bahwa itu tidak akan berlangsung lama.
Why? Bukan karena suami kamu, tetapi karena kamu sendiri belum beres
secara personal. Kamu sendiri belum kuat untuk menyelesaikan masalah dari dalam
dirimu sendiri.
Masalahnya pernikahan tidak selalu harmonis dan jika masalah yang sama
terjadi dalam pernikahanmu, apakah kamu tetap bisa bersabar dan kuat ?
Saya rasa tidak! Jadi jelas bahwa pernikahan bukan titik tujuan untuk
menemukan kedamaian, tetapi Tuhanlah yang memberikan kedamaian dan kelegaan
atas masalahmu. Datanglah padaNya, bereskan bersama denganNya.
Matius 11:28 :" Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."
2. Kamu pikir, menikah atau pacaran akan bikin kamu merasa lebih
berharga dan menemukan identitas kamu
Seperti yang sudah saya bahas diatas soal berharga. Berpikiran bahwa
menikah akan membuat kamu jauh lebih berharga, itu hanyalah omong kosong
jikalau dari dalam dirimu sendiri kamu belum membereskannya, atau jikakalau
kamu sendiri belum memahami alasan yang benar tentang mengapa kamu berharga.
Inilah kebenarannya! Nilai kamu nggak ditemukan dari sebuah pernikahan
atau hubungan, tetapi nilai kamu berdasarkan apa kata Tuhan.
Jangan pernah menikah atau pacaran dengan harapan pasanganmu akan
memberikan atau membawa sebuah rasa berharga dalam dirimu. Ketika kamu
meletakkan nilai harga dirimu di atas bahu orang lain, percayalah bahwa kamu
akan kecewa.
Ketahuilah
bahwa karena kamu sangat berharga sehingga Yesus Kristus mati di kayu salib
bagimu. Dalam Yesaya 43:4, Tuhan berfirman, “Oleh karena engkau berharga di
mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia
sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.” Ya, kata Tuhan kamu
berharga dan mulia, tidak peduli kondisimu saat ini atau bahkan masa lalumu.
Nggak ada manusia yang sempurna, hanya Tuhanlah yang sempurna dan tak
akan mengecewakanmu.
Galatia 2:20: "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku."
Kamu harus tahu dan percaya dengan iman, bahwa kamu layak mendapatkan
cinta sejati. Kalau kamu sudah puas dengan masa lajangmu, dan puas dengan
hubungan pacaran yang mengecewakanmu dan bikin kamu frustasi, ketahuilah bahwa
itu semua terjadi karena Tuhan mencintaimu. Dia ingin mempersiapkanmu dan
bertemu dengan pasangan yang terbaik.
Putuskanlah untuk mengejar apa yang berkenan pada Tuhan, fokuslah
untuk menjadikan dirimu lebih baik dan berkenan di hadapan Allah, maka
percayalah, pasangan hidupmu akan Tuhan tuntun untuk bertemu denganmu pada
waktu Tuhan yang indah.
Percayalah dengan iman, sekali lagi saya katakan percayalah bahwa kamu
layak mendapatkan cinta sejati. Kamu akan menikah, tetapi percayalah padaNya
dengan sepenuh hati.