Ketika usia pernikahan masih
dalam hitungan bulan, biasanya kita masih berusaha untuk membiasakan diri
dengan kebiasaan-kebiasaan satu sama lain. Mulai dari kebiasaan menyimpan
pakaian kotor, kebiasaan makanan, sampai urusan dapur alias kebiasaan dalam urusan keuangan.
Tidak sedikit orang yang
menyatakan kalau keuangan merupakan salah satu penyebab konflik di keluarga.
Mungkin pasangan kita memiliki kebiasaan berbelanja yang berlebihan, sehingga
dampaknya terasa pada kehidupan rumah tangga kita. Kalau kalian punya masalah
dengan pasangan karena kebiasaan buruknya dalam menghabiskan uang, 3 cara dibawah ini akan membantu kita dalam menyikapinya, dilansir dari Purewow.
1. Kendalikan uang kita, bukan uang milik pasangan
Menikah membuat kita harus
terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing. Kebiasaan pengeluaran buruk yang
dilakukan oleh pasangan secara otomatis akan mempengaruhi kondisi keuangan kita juga.
Ketika kita mulai mencampuri
kebiasaannya ini, belum tentu pasangan akan meresponnya secara positif. Bisa
jadi ia berpikir kalau kita tidak mempercayainya dalam urusan keuangan.
Padahal, tujuan kita hanyalah agar kondisi keuangan keluarga yang baru dibangun ini menjadi lebih baik.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk menjelaskan kekhawatiran kita pada kondisi keuangan kita, tidak langsung menuduh dan menyalahkannya karena telah menghabiskan banyak uang untuknya sendiri. Biasakan untuk selalu melibatkan pasangan untuk membuat daftar mengenai pengeluaran prioritas antara kebutuhan dan keinginan.
Baca juga: Dijuluki Sebagai Sahabat Para Start Up, Andy Zain Bicara Soal Peluang Ledakan Teknologi
2. Menjauhkan tabungan kita dari pasangan
Pasangan mungkin akan menghabiskan uang untuk
suatu hal jika dirasa kita memiliki uang yang cukup untuk membelinya. Dari sini
kita bisa mengambil sebagian uang dari penghasilan dan langsung menyimpannya
pada tabungan lain, atau mungkin investasi agar pasangan lebih terdesak pada angka yang ada dalam tabungannya saat ini.
Tentu saja, jelaskan kepadanya mengapa hal ini
penting untuk dilakukan. Kita juga harus mulai memberikan 'jatah' pada pasangan mengenai jumlah uang yang bisa
dihabiskan. Ingatkan kepadanya bahwa kehidupan yang lebih baik bisa dimulai dari pengelolaan keuangan yang baik.
3. Buatlah pos pengeluaran untuk dana 'senang-senang'
Masalah yang kerap dialami oleh seseorang yang
boros adalah tidak bisa mengendalikan diri terhadap keinginannya. Kita harus
bisa memberitahu pasangan bahwa menabung itu baik adanya. Sebagai langkah awal,
kita bisa menyediakan sebuah pos pengeluaran yang bisa digunakan pasangan untuk bersenang-senang.
Misalnya, katakan kepadanya untuk menahan diri
dari belanja sementara waktu, sehingga uangnya bisa ditabung. Kemudian,
tabungan itu bisa digunakan untuk membeli sesuatu yang disenangi oleh kalian berdua.
Mungkin tabungan tersebut bertujuan untuk
berlibur ke sebuah tempat berdua, makan malam romantis, atau membeli sebuah kendaraan
yang lebih bagus. Jika pasangan sudah merasakan serunya bisa menahan diri dari
godaan boros untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, maka ini adalah langkah
baik bagi dirinya untuk berubah.
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, terlebih
jika hal ini berkaitan dengan keuangan. Kendati demikian, uang merupakan hal
yang perlu dikomunikasikan sebaik mungkin demi masa depan bersama. Apalagi
kalau sekarang ini kita sudah mulai menyadari kalau insflasi terus meroket dan
kebutuhan yang kian hari kian naik.