Heboh! Dua Sejoli Yang Masih SMP Ini Ngebet Nikah. Memang Boleh?
Sumber: http://d1hlu93b47sp1a.cloudfront.net/med

Single / 16 April 2018

Kalangan Sendiri

Heboh! Dua Sejoli Yang Masih SMP Ini Ngebet Nikah. Memang Boleh?

Inta Official Writer
2543

Belakangan ini warganet sedang dihebohkan oleh berita tentang dua pasangan muda mudi yang ingin melangsungkan pernikahannya padahal mereka baru duduk di kursi SMP. Si pria baru berusia 15 tahun, sementara wanita baru saja berusia 14 tahun. Katanya, pernikahan yang diinginkan mereka bukan berasal dari paksaan manapun, melainkan karena rasa cinta dari kedua belah pihak.

Menurut UNICEF, Indonesia menempati posisi kedua setelah Kamboja yang menyumbang pernikahan dini di Asia Tenggara. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, misalnya faktor ekonomi dan lingkungan.

Faktor lainnya adalah pandangan buruk dari masyarakat pada perempuan dewasa yang belum menikah. Beberapa provinsi di Indonesia percaya kalau menikah dini adalah kearifan lokal sebuah daerah. Orang-orang juga masih percaya kalau usia subur atau muda merupakan masa yang baik untuk segera menikah.

Lantas kapan sih usia yang tepat untuk menikah?

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Kelaurga Berencana Nasional (BKKBN), pernikahan dini yang dialami oleh remaja berkisar pada rentan usia belasan hingga 20-an akhir dengan alasan adat atau kehamilan di luar nikah. BKKBN juga melaporkan kalau lebih dari 50 persen pernikahan dini berakhir dengan perceraian.

Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) menilai kalau pernikahan usia dini berpotensi meningkatkan angka putus sekolah dan kemiskinan akibat berampasan hak anak untuk meraih pendidikan dan berkembang. Umumnya, mereka yang masih berusia remaja masih belum memiliki keuangan yang stabil pun mengenai masa depannya.

Pada sebuah wawancara bersama konselor, Jawaban.com juga kembali diingatkan kalau selain berpegang pada ayat 2 Korintus 6:14-15 yang mengajak kita untuk mencari pasangan yang seiman, faktor kedewasaan juga menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan. Disini, dewasa melingkupi banyak hal. Misalnya saja sikap dewasa yang dinilai dari kepribadian maupun dewasa secara rohani yang dimiliki oleh kita dan pasangan.

Menikah, untuk apa sih?

Bagi pasangan yang baru duduk di bangku SMP ini, alasan sang gadis ingin menikahi pacarnya adalah karena dirinya tidak terbiasa untuk tidur sendiri. Lalu, apakah alasan kita untuk menikah? Pernikahan dalam Kristen merupakan sebuah panggilan pelayanan, yaitu untuk menyaksikan Kristus dalam bentuk keluarga. Hubungan komunikasi yang baik dari pihak suami maupun istri akan menjadi sebuah wadah bagi anak-anak untuk mengenal dan belajar mengenai kasih Bapa.

Pernikahan tergantung dari kesiapan diri masing-masing

Paparan data dan fakta diatas tidak lantas membuat kita berkata kalau pernikahan harus dilaksanakan pada usia tertentu. Kesiapan diri kita yang menentukan kapan kita akan menikah, tidak hanya berdasarkan usia maupun jangka waktu pacaran.

Sebagai orang percaya, kita harus menyelidiki hati kita terlebih dahulu sebelum melangkah pada sebuah pernikahan. Kita harus ingat kalau Tuhan telah menyediakan segala yang terbaik dalam kehidupan kita. Ketika kita berhadapan dengan pergumulan mengenai pasangan hidup, maka serahkan kepada Tuhan dan imani kalau apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik. Dengan begitu, segala keputusan yang kita ambil ada di dalam dia. Di dalam Dia, kita dapat berbuah banyak dan menjadi berkat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Sumber : berbagai sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami