Prihatin Kasus Pelanggaran HAM di Papua, PGI Ajak Gereja Sampaikan Solidaritas Bersama
Sumber: Kumparan.com

Nasional / 11 April 2018

Kalangan Sendiri

Prihatin Kasus Pelanggaran HAM di Papua, PGI Ajak Gereja Sampaikan Solidaritas Bersama

Lori Official Writer
3504

Peristiwa penyerangan terhadap warga sipil Papua terus berlangsung. Sebelumnya, diketahui seorang pemuda bernama Berni Kuni ditemukan tewas dengan luka tusukan di sekujur tubuhnya pada Jumat, 31 Maret 2018 lalu. Menyusul kemudian seorang warga sipil di Tembagapura, Papua Barat ditembak orang tak dikenal pada Rabu, 4 April 2018.

Kasus-kasus kekerasan yang terbilang sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) semacam inilah yang membuat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) angkat suara. PGI prihatin sebab serangan ini ditujukan kepada warga sipil yang tak bersalah.

Baca Juga :

Ketemu Jokowi, PGI Pesankan Agar Jangan Kalah Dengan Mereka Yang Tak Ingin Indonesia Maju

Wah, PGI Sambangi KPK Minta Kerjasama Soal Kasus Ini Loh…

Untuk menghentikan tindakan-tindakan kekerasan demikian, PGI akhirnya menggelar Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) dan mengundang seluruh gereja-gereja di Papua untuk mencari jalan keluar dari tindakan kekerasan yang masih menghantui Papua sampai saat ini.

PGI berharap supaya pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, memberikan respon yang nyata untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. Ketua Umum PGI Pdt. Henriette T. Hutabarat-Lebang menyampaikan supaya pemerintah pusat memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap persoalan di Papua. Harus ada langkah-langkah konkrit yang diambil untuk menyelamatkan dan membebaskan masyarakat Papua.

“Mungkin dibutuhkan pendekatan yang khusus untuk mendorong akselerasi pembangunan yang lebih berdampak bagi kesejahteraan rakyat Papua,” kata Henriette.

Berkaitan dengan pelaksanaan KGM yang akan digelar selama 4 hari ini, yaitu dari 9-12 April di Aimas Convention Center Kabupaten Sorong Papua Barat, dia mengaku sudah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada 6 Maret 2018 lalu, yang berisi tentang keprihatinan mendalam PGI terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Papua.

“PGI kuatir bahwa peristiwa kekerasan ini akan terus memelihara luka batin masyarakat Papua sebagai akibat peristiwa-peristiwa yang lalu. Selanjutnya, PGI juga kuatir bahwa peristiwa tersebut akan mencederai segala upaya dan pendekatan baru yang selama ini sudah dilakukan Presiden Joko Widodo,” kata Henriette menjelaskan isi surat tersebut.

Dia juga menambahkan supaya pembangunan Papua yang sudah dilakukan selama ini harus dibarengi dengan penghentian daris egala bentuk kekerasan dan aksi-aksi yang melukai hati masyarakat Papua. “Kami menghimbau aparat negara, khususnya kepolisian dan tentara untuk mengedepankan pendekatan kultural ketimbang mengedepankan pendekatan militeristik atau pendekatan keamanana semata. Kami juga menghimbau, Bapak Presiden untuk mendesak Kapolri dan pihak-pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus tersebut serta peristiwa-peristiwa kekerasan lainnya,” jelasnya.

Sebagaimana dikutip dari laman website PGI, dituliskan bahwa acara KGM yang digelar PGI ini dihadiri oleh sebanyak 400 orang peserta yang berasal dari berbagai gereja di seluruh Indonesia, termasuk utusan dari gereja di Papua dan Papua Barat (Protestan dan Katolik) serta perwakilan masyarakat adat dari Papua dan Papua Barat, Majelis Rakyat Papua, Pemerintah Daerah, perwakilan TNI dan Polri begitu juga dengan lembaga mitra PGI. Sementara penutupannya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, yang kebetulan melakukan kunjungan kerja ke Sorong dan sekitarnya pada waktu yang sama.

Sumber : Pgi.or.id/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami