Ternyata, Inilah Kunci Rahasia Alami Hidup Luar Biasa!
Kalangan Sendiri

Ternyata, Inilah Kunci Rahasia Alami Hidup Luar Biasa!

Budhi Marpaung Official Writer
      4161

Rut 1:14

Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

Baca Alkitab Setahun: [kitab]mazmu102[/kitab]; [kitab]lukas14[/kitab]; [kitab]yosua15-16[/kitab]

Di tengah popularitas luar biasa dari seri Left Behind LaHaye dan Jerry Jenkins, ada isu "tertinggal" lainnya yang sering diabaikan oleh gereja-gereja di Amerika Serikat. Berbeda dengan seri buku yang memukau tentang peristiwa-peristiwa setelah kembalinya Yesus, materi lain yang "ditinggalkan" ini berbicara tentang peristiwa yang terjadi di sini dan sekarang, yang relevan bagi setiap orang Kristen. Masalahnya bukan apakah kita akan ditinggalkan pada kedatangan Yesus, tetapi apakah kita sudah ditinggalkan di dalam memenuhi tujuan-Nya untuk hidup kita.

Dalam kitab Rut pasal satu, dua menantu perempuan Naomi masing-masing menghadapi keputusan yang secara radikal akan memengaruhi hasil dari kehidupan mereka: Haruskah mereka pergi dengan Naomi kembali ke Israel atau tetap di tanah asal mereka Moab? Mereka tidak tahu bagaimana jawaban mereka terhadap pertanyaan ini akan membentuk bukan hanya masa depan mereka sendiri, tetapi bahkan generasi mendatang. Sewaktu kisah ini terungkap, kita melihat hasil luar biasa dari sepenuhnya mengikuti tujuan Tuhan bagi kehidupan kita, dan konsekuensi yang mengerikan dari ditinggalkan.

Ketika Naomi pertama kali mengumumkan niatnya untuk kembali ke Bethlehem, kedua menantu perempuannya, Rut dan Orpa, mengatakan bahwa mereka akan pergi bersamanya. Dengan air mata dan emosi yang luar biasa, mereka memberi tahu Naomi, “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu.” (Rut 1:10).

Jika kita dapat menyaksikan adegan ini, kita pasti akan terkesan oleh dedikasi yang jelas dari para wanita muda ini kepada ibu mertua mereka. Namun, sementara mereka berdua dengan keras menyatakan cinta mereka kepada Naomi, hanya satu yang benar-benar pergi bersamanya. Ketika Naomi mengingatkan mereka bahwa putra-putranya sudah mati dan dia tidak punya apa-apa lagi untuk ditawarkan kepada mereka, Orpa mengubah pikirannya. Mengapa ia harus meninggalkan lingkungannya yang akrab di Moab dan menemani Naomi ke masa depan yang tidak diketahui di negeri asing?


Penyerahan Diri Penuh

Pemandangan yang sama ini dapat disaksikan di banyak gereja hari ini. Kita menyanyikan "I Surrender All / Aku Berserah" dan dengan lantang menyatakan komitmen kita untuk mengikuti Tuhan ke mana pun Ia pergi. Kita dengan bangga memberi tahu teman-teman kita bahwa kita telah menjadikan Yesus bukan hanya Juru Selamat tetapi juga Tuhan dalam hidup kita. Namun ketika di persimpangan jalan yang sulit yang seperti dihadapi Orpa, kita sering memilih untuk tetap berada di zona nyaman kita. Seperti Orpa, kita bahkan mungkin menangis ketika dengan tegas menyatakan niat kita untuk pergi ke mana pun Yesus menuntun kita, tetapi ketika waktu keputusan tiba, kita tetap berada di wilayah yang kita kenal.

Orpa mungkin merasa lega ketika Naomi dan Rut menyusuri jalan berdebu menuju Bethlehem. Sungguh ide gila, pikirnya. Saya yakin mereka akan kembali ke sini setahun kemudian. Namun Naomi dan Rut tidak pernah mundur; hati mereka mulai bergerak maju.

Orpa mungkin tidak tahu apa yang baru saja terjadi: Dia telah ditinggalkan! Ketika Naomi dan Rut melanjutkan untuk memenuhi tujuan ilahi yang diberikan Tuhan, kita tidak pernah mendengar Orpa lagi.

Memetik di Masa Penuaian

Rut pasti bertanya-tanya kehidupan macam apa yang akan menunggunya di Israel. Namun ketika dia tiba, dia tidak membuang-buang waktu untuk berkhayal tentang masa depannya; dia terlibat di ladang panen. Tidak ada yang memberinya pekerjaan atau posisi resmi, tetapi dia hanya mengumpulkan sisa gandum, seperti kebiasaan orang yang tidak berharta saat itu.

Banyak orang Kristen hari ini merasa frustrasi karena mereka tidak dapat menemukan pelayanan atau "tujuan ilahi" mereka. Rasa frustasi terjadi sebenarnya karena mereka mencari di tempat yang salah. Mereka berangan-angan untuk menjadi rasul, nabi, penginjil atau pendeta, tetapi sulit menemukan siapa pun yang akan mengukuhkan pemanggilan-pemanggilan luhur semacam itu. Sementara, tujuan ilahi mereka sering menunggu di tempat yang sama yang ditemukan Rut: di ladang tuaian.

Baca Juga: Terbongkar, Inilah 4 Rahasia Untuk Memperbaiki Kondisi Keuanganmu yang Berantakan

Kamu tidak memerlukan posisi staf di gereja atau lembaga pelayanan untuk mengumpulkan orang-orang yang hilang di ladang tuaian. Tidak butuh seorang pun yang harus mengenali panggilanmu atau menahbiskanmu sebagai seorang penginjil agar kamu diberi wewenang yang tepat untuk membagikan kesaksian hidupmu kepada mereka yang belum mengenal Kristus. Memungut mungkin tidak tampak seperti aktivitas yang sangat mulia, tetapi seperti yang terjadi pada Rut, itu mungkin menjadi kunci untuk membuka tujuan ilahimu.

Hak Cipta © Jim Buchan, digunakan dengan izin.

Seringkali yang Membuat Kehidupan Kita Jadi Stagnan adalah Zona Nyaman Kita

Ikuti Kami