Dulu Aku Ketagihan Narkoba, Kini Aku Tergila-gila Sama Tuhan - Nofly Kountur
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=n16qlhKc

Family / 10 April 2018

Kalangan Sendiri

Dulu Aku Ketagihan Narkoba, Kini Aku Tergila-gila Sama Tuhan - Nofly Kountur

Inta Official Writer
5139

Sore itu langit sedang mendung. Kilat sudah mulai saling menyambar serta angin yang bertiup sangat kencang membuat kapal yang saya naiki tidak stabil. Saya hilang kendali dan terjatuh dalam laut. Tenggelam adalah kemungkinan pertama yang saya pikirkan. Selain tidak bisa berenang, kondisi diperparah karena tidak ada satu pun orang yang mengetahui kalau saya sedang terjatuh.

Tenggelam mengantarkan saya pada pertobatan, tapi…

Cukup lama terombang ambing dalam lautan membuat saya ketakutan dan mulai berpikir kalau kematian sedang mendekati saya. Detik itu juga saya diingatkan oleh Tuhan betapa kehidupan saya dipenuhi oleh dosa.

Saya mulai menyerahkan diri kepada Tuhan dan meminta kesempatan satu kali lagi untuk bertobat. Saya merasa seperti ada seseorang yang mengulurkan tangannya. Kondisi air menjadi penuh dengan cahaya. Setelah sadar, saya melihat teman-teman yang mulai melakukan pertolongan pertama pada saya.

Sayangnya, proses penyelamatan tersebut tidak lantas membuat saya bertobat. Saya kembali pada kehidupan saya yang lama. Mabuk, obat-obatan, wanita adalah bagian yang sangat melekat dengan saya.

Dalam kondisi mabuk, saya teringat pada sikap keras yang sering saya terima dari Papa. Tidak hanya kepada saya, Papa pun sering bersikap keras kepada Mama. Belum lagi kebiasaannya dalam perjudian yang menempatkan keluarga kami pada posisi yang sulit.

Sejak lulus SMA, saya sudah mulai merantau ke luar kota untuk bekerja. 7 Bulan setelahnya saya dikabari kalau Mama sedang sakit keras. Kemudian, 2 bulan setelahnya, Mama meninggal. Tanpa menunggu saya tiba di Manado, kota dimana saya lahir dan besar, mereka mengantarkan Mama pada tempat peristirahatannya yang terakhir. Tentu saja hal ini membuat saya geram. Terlebih selama ini, Mama adalah pribadi yang sangat dekat dengan saya.

Lagi, kegagalan saya bertobat mengantarkan saya pada pembajakan kapal

Lamunan saya tersebut langsung dibuyarkan oleh beberapa orang yang sedang membajak kapal yang sedang saya naiki. Bersama awak kapal lainnya, saya dikurung selama satu bulan dalam sebuah kamar yang sangat sempit. Satu hal yang langsung teringat dalam pikiran saya adalah untuk kembali kepada Tuhan dan bernazar untuk melakukan pertobatan.

Tidak lama setelah sepakat dengan nazar tersebut, saya menyadari kalau para pembajak kapal tersebut telah meninggalkan kapal kami. Kami berada di suatu tempat di Filipina. Keinginan saya untuk bertobat diurungkan oleh ajakan sepupu saya untuk membangun sebuah bisnis baru.

Bisnis kami melejit, makin hari, narkoba seakan menjadi bagian dalam tubuh saya. Suatu malam saya mengonsumsi narkoba dalam dosis yang cukup banyak. Saya overdosis dan dilarikan ke sebuah rumah sakit lokal. Karena uang hasil usaha kebanyakan digunakan untuk foya-foya, saya pun bangkrut.

Saat saya sakau dan hampir mati, Tuhan justru melawat saya

Kejadian ini mengantarkan saya untuk memberanikan diri pulang ke rumah. Keluarga menyambut saya dengan baik. Kecanduan narkoba membuat saya sakau. Kala itu adalah masa yang paling buruk bagi saya. Sekujur tubuh saya ini seperti berteriak untuk segera mati. Tetapi ada satu ketakutan dalam diri saya.

Pada suatu sore, seorang teman datang untuk melayani saya. Satu ayat yang ia kutip dari dalam Alkitab dalam Matius 7:7, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”  

Pelayan Tuhan ini juga mengatakan kalau saya akan dipakai secara luar biasa oleh Tuhan asalkan saya mau kembali kepadaNya. Hari itu juga saya langsung mempraktekkan firmanNya. Membekali diri saya dalam kehidupan yang benar membuat rasa sakit dalam tubuh saya ini dipulihkan. Tidak hanya sakau, bahkan hati saya pun Tuhan pulihkan.

Kematian Mama meninggalkan kekosongan dalam kehidupan saya. Sehingga saya terus mencari kekosongan ini melalui cara-cara yang salah. Kini, hati saya telah terisi oleh Kristus dan saya memberikan diri saya kepada Kristus.

Sumber : jc channel
Halaman :
1

Ikuti Kami