Paus Fransiskus, Trump dan Menlu Inggris Mengutuk Serangan Bom Kimia di Suriah
Sumber: Berbagai Sumber

Internasional / 9 April 2018

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus, Trump dan Menlu Inggris Mengutuk Serangan Bom Kimia di Suriah

Puji Astuti Official Writer
2201

Paus Fransiskus menyusul Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Inggris membuat pernyataan tegas atas serangan Bom Kimia di Kota Souma, Suriah yang diperkirakan setidaknya menewaskan 70 orang dan masih banyak korban lainnya yang harus menjalani perawatan.

“Tidak ada perang yang bagus atau perang yang buruk. Tidak ada, tetapi, tidak ada yang bisa membenarkan sebuah alat pemusnahan atas penduduk dan orang-orang tak berdaya,” demikian kecam Paus Fransiskus pada hari Minggu (3/4/2018) lalu saat Misa di St. Peter Square.

“Mari berdoa bagi mereka yang tewas, untuk mereka yang terluka dan untuk para keluarga yang menderita,” demikian tambahnya.
Baca juga : 
Keluarga Kristen Mencoba Lari Dari Serangan Di Kota Suriah :”Tolong Doakan Kami."

Tak Manusiawi! Para Pemimpin Kristen Mengecam Serangan di Suriah

Presiden Trump sendiri menyalahkan dukungan Rusia, dan Iran kepada Presiden Bashar al-Assad atas serangan mengerikan tersebut.

“Presiden Putin, Rusia dan Irah bertanggung jawab karena menudukung Binatang Assad. Harga yang mahal harus dibayar,” demikian cuitan Trump melalui akun resminya.

“Area terbuka secepatnya butuh batuan medis dan verifikasi. Sebuah malapetaka kemanusiaan lagi terjadi untuk sesuatu tanpa alasan. SAKIT!” demikian tambahnya.

Minggu sore terjadi serangan udara atas wilayah Suriah pusat, diduga serangan balasan dari Amerika, namun pihak Pentagon membantah tuduhan itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson dalam pernyataan resminya juga mengutuk serangan itu.

“Kami mengutuk penggunaan senjata kimia oleh siapapun, dimanapun. Kami akan berhubungan dengan sekutu kami menindaklanjuti laporan terbaru ini. Mereka yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia ini telah kehilangan semua integritas moralnya dan harus diminta pertanggungjawabannya,” demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh pemerintah Inggris.

Perang sipil di Suriah sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun, dan ini bukanlah pertama kalinya pemerintah Suriah dituduh menggunakan senjata kimia untuk menyerang pihak pemberontak. Penderitaan rakyat Suriah belum berhenti dengan kalahnya kelompok teroris ISIS, karena perebutan kekuasaan masih menjadi sumber utama kehancuran dan penderitaan negeri itu. Mari berdoa bagi mereka. 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami