Dibikin Film, Lagu ‘I Can Only Imagine’ MercyMe Jadi Viral. Ini 7 Fakta Dibalik Isi Ceritanya
Sumber: icanonlyimagine.com

Entertainment / 7 April 2018

Kalangan Sendiri

Dibikin Film, Lagu ‘I Can Only Imagine’ MercyMe Jadi Viral. Ini 7 Fakta Dibalik Isi Ceritanya

Lori Contributor
10140

Lagu ‘I can Only Imagine’ yang dirilis band Rock MercyMe pada tahun 2001 akhirnya melejit. Vokalis band, Bart Millard menulis lagu ini setelah kematian ayahnya akibat menderita kanker.

Sejak dirilis, single ini sukses terjual sebanyak 2.5 juta kopi dan menjadikannya sebagai single Kristen terlaris sepanjang masa.

Kisah duka yang mengiringi pembuatan lagu ini pada akhirnya menghantarkan kisah hidup Millard diangkat ke layar lebar. Belum lama ini, film berjudul I Can Only Imagine dibuat dan ditayangkan di layar kaca sejak 16 Maret 2018 lalu.

Buat yang belum tahu, berikut 7 fakta dibalik film I Can Only Imagine.

Fakta 1: Diangkat dari kisah nyata

Kematian sang ayah jadi momen yang memang begitu sedih. Dia bercerita bahwa sebelumnya sang ayah adalah pribadi yang sangat keras. Millard bahkan menyamakannya dengan seorang monster. Tapi lambat laun, dia melihat ada perubahan yang terjadi kepada sang ayah. Baik Millard dan sang ayah telah mengalami pemulihan hubungan di akhir hidup ayahnya. Karena itulah, di dalam lirik lagunya dia mencoba membayangkan pengalaman bagaimana rasanya bertemu dengan Tuhan.

Jadi, dari kisahnya film ini menyampaikan pesan tentang pengampunan dan keselamatan.

Fakta 2: Beberapa bagian di dalam film berbeda dengan realitanya

Seperti kebanyakan cerita biopic, alur cerita film ini disesuaikan dengan beberapa adegan pemanis. Seperti contoh, ibu Millard bercerai karena mengalami pelecehan ketika dirinya berusia 13 tahun. Sementara faktanya, orang tuanya memang bercerai ketika dia berusia 13 tahun. Selain itu, kalu di film Millard seolah adalah anak tunggal maka di kehidupan nyatanya Millard sebenarnya punya kakak laki-laki dan ayahnya meninggal saat dia berusia 19 tahun. Tepat sebelum dia menulis lagu itu.

Fakta 3: Millard dipaksa menghidupkan kembali masa-masa berat di masa lalunya

“Film ini sedikit lebih menantang daripada yang aku sadari, menghidupkan kembali masa kecilku dan hubungan yang sangat buruk dengan ayah, yang didiagnosa menderita kanker saat aku masih duduk di bangku SMA,” kata Millard.

Fakta 4: I can Only Imagine ternyata dibuat buku juga

Selain menonton filmnya, kisah hidup Millard juga ditulis dalam sebuah buku. Buku ini pun ditulis sebelum diangkat jadi film.

Fakta 5: Lagu ini terus berkumandang sebagai bentuk toleransi saat peristiwa bom 9/11

Saat peristiwa penyerangan gedung kembar pada 9 September di Amerika, banyak orang berduka karena kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Menyampaikan penghiburan dengan ayat-ayat Alkitab seolah sesuatu yang dianggap kurang pas. Karena itulah lagu I Can Only Imagine dinilai bisa jadi alunan lagu kesedihan sekaligus membawa harapan kepada semua keluarga korban.

Fakta 6: Lagu ini justru mengilhami salah satu pemeran film ini untuk menyelesaikan lagunya sendiri

Aktor yang memainkan peran ayah Millard, Dennis Auaid mengaku terilhami oleh lagu I Can Only Imagine untuk menyelesaikan lagunya yang berjudul ‘On My Way to Heaven’ sebelum merayakan ulang tahunnya ibunya yang ke-91.

Fakta 7: Film I Can Only Imagine sukses dan mendapat nilai A+

Hanya dalam jangka waktu seminggu penayangannya di bioskop, film I Can Only Imagine sukses mendapat nilai bagus dari penontonnya. Film ini diberi nilai A+ dan skor untuk jumlah penonton mencapai 96%. Itu artinya, film ini seolah menjadi jawaban dari setiap persoalan yang dialami oleh banyak orang hari-hari ini.

Hal inilah pun berdampak pada penjualan film tersebut yang mencapai penjualan sampai 17 juta dolar dan telah dinobatkan sebagai film Kristen dengan penjualan awal terbaik sepanjang masa.

Kamu bisa menyaksikan trailernya di bawah ini.


Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami