Menikah tidak menandakan kita
sudah sepenuhnya mengerti keadaan pasangan. Ada banyak sikap yang membuat satu
sama lain jadi tidak nyaman. Agar pernikahan tetap harmonis, kita perlu menjaga
hubungan satu sama lain. Dibawah ini merupakan beberapa sikap yang bisa memicu kesalahpahaman dalam kehidupan pernikahan.
1. Deceit
Ketidakjujuran dapat membuat
sebuah hubungan jadi retak. Jika kita tidak membeberkan kebenaran sesegera
mungkin, saat pasangan kita menyadarinya, ia akan merasa dikhianati. Apa pun yang kita rahasiakan dari pasangan sekarang, lebih baik kita mulai terbuka kepadanya.
Semakin cepat, semakin baik.
Membiarkannya berangsur-angsur hanya akan membuat pasangan semakin terluka.
Akan ada banyak alasan mengapa kita tidak segera menceritakannya. Tetapi, jika
kita menyimpannya semakin lama, kebohongan tersebut akan menjadi lebih kompleks dan membuat pasangan kesulitan untuk bisa memaafkan kita.
2. Drama
People do silly things in life,
and love is often the reason. Cinta terkadang membuat kita kehilangan diri
sendiri. Tanpa sadar, kita sedang bermain sebuah peran yang sejatinya tidak membuat hubungan pernikahan semakin lebih harmonis.
Hubungan yang kita bangun bersama
pasangan seharusnya menimbulkan kenyamanan dan kedamaian, bukan menjadikannya
sebuah panggung sandiwara yang mampu mengontrol sebuah keadaan agar mendapat perhatian.
3. Demands
Sebelum menikah, pasangan kita
sudah memiliki kebiasaan dan sifatnya masing-masing. Pernikahan tidak membuat
kita harus bergantung pada pasangan. Sebaliknya, kita harus bisa menjadi pribadi yang mandiri dalam mengupayakan yang terbaik bagi keluarga.
Demands disini adalah orang yang meminta
untuk makan malam tepat
pukul 6 dan marah karena kita tidak
menepatinya. Dalam pernikahan, kita harus saling mengerti satu sama lain.
Pernikahan adalah mengenai bagaimana kita mau menerima kesalahan pasangan dan memaafkan pasangan atas kesalahannya tersebut, pun sebaliknya.
4. Disrespect
Ada banyak studi yang mengemukakan jika
pasangan sudah tidak lagi respect satu sama lain, maka pernikahan tersebut bisa
dikatakan 85% gagal. Penikahan mengharuskan kita berada dalam satu tim yang sama dan menentukan setiap keputusan bersama.
Mungkin akan ada salah satu pihak yang kecewa.
Jika kondisi ini terjadi, pastikan kalau kita mengekspresikan bentuk kekecewaan tersebut kepada pasangan tanpa harus menyalahkan atau menghakiminya.
5. Domination
Mencoba untuk mengontrol hubungan pernikahan
hanya akan membuat seluruh energi kita terkuras. Bagaimana tidak? KIta selalu
memastikan kalau apa yang terjadi sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tentu
saja hal tersebut sangat melelahkan. Penikahan menuntut kerjasama satu sama lain untuk membangun tim yang baik.
6. Discord
Tidak semua pasangan akur setiap waktu.
Perselisihan merupakan salah satu hal yang akan dihadapi oleh setiap pasangan.
Bahkan mereka yang nampak bahagia dan sempurna. Hal ini adalah normal. Tetapi
akan menjadi masalah jika kita terus memendam perasaan marah pada pasangan
dalam waktu yang cukup lama.
Menghindari 6 D diatas bisa membuat kehidupan
pernikahan kita menjadi lebih harmonis. Ketika kita dihadapkan masalah bersama
pasangan, libatkanlah selalu Tuhan agar kita diberikan hikmat dalam setiap
keputusan yang akan diambil.