Istri, Ketahuilah Penyebab Adanya Suami Takut Istri. Jangan Sampai Suamimu Ambil Bagian!
Sumber: http://www.brucesallan.com/wp-content/up

Marriage / 4 April 2018

Kalangan Sendiri

Istri, Ketahuilah Penyebab Adanya Suami Takut Istri. Jangan Sampai Suamimu Ambil Bagian!

Inta Official Writer
2806

Istilah ikatan suami-suami takut istri memang tidak asing di telinga kita. Sebutan yang dipopulerkan oleh sebuah sitkom alias sinetron komedi ini ditujukan kepada suami yang takut untuk pulang ke rumah selepas bekerja. Mendengar nama istri saja membuat mereka tidak nyaman.

Memangnya ada ya suami yang demikian? Kenyataannya, di luar sana ada banyak pria yang bisa dikatakan masuk ke dalam ikatan suami takut istri ini. Berikut adalah lima alasan mengapa ikatan suami takut istri bisa hadir dalam khalayak.

1.  Istri yang telalu dominan

Sifat yang selalu ingin menguasai membuat suami menjadi tidak nyaman berada di rumah. Tanpa sadar, sang istri sering menindas suami baik dengan perkataan atau sikapnya. Kebanyakan dari suami ini takut untuk beradu argumen dengan istrinya yang terkesan mengintimidasi.

2. Sikap istri yang terlalu banyak menuntut

Namanya bekerja ya sudah pasti lelah. Sayangnya, tidak banyak istri yang menyadari akan hal ini. Bukannya menyambut dengan gembira sang suami selepas bekerja, yang ada malah rentetan tuntutan dari istri yang membuat pikiran semakin runyam.

3. Sering dibanjiri dengan pertanyaan curiga

Sebagai suami yang baru saja selesai bekerja, ada kalanya mereka membutuhkan senyuman hangat dan obrolan menyenangkan. Bukannya disodori dengan berbagai pertanyaan bagai detektif. Jika tidak menjawab, curiga semakin menjadi-jadi. Sementara jika memilih menjawab, apa pun jenis jawabannya akan selalu salah di mata istri. Alasannya adalah karena sang istri insecure dan takut kalau-kalau suami menjalin hubungan dengan wanita lain.

4.  Istri bawel dan tukang gosip

Kerjaannya membanding-bandingkan kondisi rumah dengan rumput tetangga. Ada saja pembicaraannya. Dan semua pembicaraannya melulu tentang orang lain. Bukannya menjalin komunikasi yang baik, hal ini justru membuat teling suami semakin panas dan takut untuk pulang.

Dalam pernikahan, kita dikenalkan kalau istri ada sebagai penolong. Disini, pria bertugas sebagai kepala, sementara istri menjadi lehernya. Suami merupakan pemegang otoritas yang ada di dalam keluarga. Itulah sebabnya suami disebut sebagai kepala keluarga.

Sudah sepantasnya suami bersikap tegas atas kesalahan yang dilakukan oleh istri. Tegas disini tidak harus menantangnya untuk berkelahi, tetapi bisa menunjukkan kalau otoritas kepemimpinan ada di tangan suami.

Baca juga: Jangan Memendam Uneg-Uneg. Pasangan Bukan Paraormal, Lho. Ini 4 Bahayanya

Istri, sebagai leher yang berfungsi untuk menopang dan menggerakkan kepala. Istri harus bisa menjadi pendamping dalam kondisi dan situasi apa pun yang dihadapi oleh suaminya. Leher memang membuat kepala mampu bergerak ke kiri dan ke kanan. Tetapi hal ini tidak berarti kalau leher dapat menggerakkan kepala semaunya. Menggerakkan disini bertujuan agar suami bisa bergerak ke arah yang lebih baik.

Menakut-nakuti suami dengan gertakan atau omelan memang bisa membuat suami menjadi menurut kepada kita untuk sesaat. Tetapi hal ini juga membuat suami menjadi tidak nyaman dan  memilih untuk menghindari istri. 

Sumber : ributrukun
Halaman :
1

Ikuti Kami