Psioterapi dan
penulis buku ‘Mating in Captivity’ Esther Perel sudah kerap memberikan seminar-seminar
seputar masalah hubungan diantaranya perceraian dan perselingkuhan dalam pernikahan.
Dalam sebuah
pernyataan, Esther menyampaikan alasan kenapa pasangan bahagia justru rentan dengan
perselingkuhan. Dia meyakini bahwa ‘ada sesuatu yang salah’ dibalik tindakan pasangan
yang memilih untuk menghianati pernikahannya dan bersedia kehilangan semua kebahagiaan yang dijalaninya bersama istri dan anak-anaknya.
Dia percaya
bahwa seseorang berselingkuh karena merasa ada sesuatu yang hilang dalam pernikahannya.
“Ide umum kita adalah kalau aku sudah menemukan yang tepat, dan kalau bersama seseorang
itu aku mendapatkan segalanya, kalau aku mencari sesuatu yang lain, itu artinya
ada sesuatu yang hilang. Dan hal itu bisa jadi sesuatu yang hilang dalam hubungan
atau sedang merasa tersesat. Perselingkuhan adalah gejala dari kerusakan dalam sebuah hubungan,” ucap Esther.
Dia menambahkan, seseorang bisa berselingkuh
karena beberapa faktor diantaranya kesepian, terabaikan, tertolak, dan tidak memiliki
kehidupan seksual yang baik. Selain itu, seseorang yang berselingkuh juga bisa disebabkan
oleh faktor yang timbul dari dalam diri sendiri seperti bentuk pencarian diri dan
mau mencoba hubungan berkali-kali hanya untuk tujuan mencari pengalaman. Dalam
hal ini, mereka sebenarnya bukannya karena butuh seseorang yang peduli dengan diri mereka tapi justru karena alasan untuk menemukan jati diri mereka sendiri saja.
Orang-orang yang cenderung berselingkuh dengan alasan untuk menemukan jati dirinya sama sekali bukannya merasa bosan atau kehilangan kebahagiaan. Tapi hanya saja mereka kurang merasa bahagia dengan diri mereka sendiri atau kurang nyaman dengan diri sendiri, merasa gelisah atau ingin merasakan hal baru yang belum pernah dilakukannya.
Baca Juga :
Belajar dari Kelakuan Bu Dendy, Perlakukan Saja Selingkuhan Suami dengan 5 Cara Ini…
Kenapa Istri Bisa Selingkuhi Suami? 5 Alasan Ini Bakal Bikin Kamu Shock…
Orang-orang
yang berselingkuh karena alasan ini tentu saja akan terlihat bahagia bersama dengan
pasangannya. Seolah tak ada masalah apa-apa, tapi jauh di dalam diri mereka ada
keinginan untuk mencari kebebasan diri dan melakukan apa yang mereka inginkan. Kadang
kala, saat mereka mencoba berbohong ke pasangannya hal itu dianggap sesuatu yang aneh karena merasa mereka sedang membohongi diri sendiri.
Bisa jadi salah
satu pasangan akan mengalami semacam krisis di dalam dirinya ketika sebuah
pernikahan tidak dibangun dengan dasar yang kokoh. Seperti kita tahu kalau
dalam pernikahan Kristen, setiap pasangan harus mengikrarkan janji suci dan
komitmen untuk mau sehidup semati bersama pasangannya. Dan tentu saja janji ini
tidak boleh sembarang diingkari oleh salah satu pihak. Apalagi di dalam
perjanjiannya pernikahan hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup.
Jadi untuk
alasan apapun itu seharusnya suami atau istri tak sepatutnya mencoba atau memilih
untuk berselingkuh dan menghianati pernikahanya. Karena selain akan kehilangan segalanya,
termasuk kehilangan orang yang dicintai, perselingkuhan hanya akan menodai
pernikahan suci yang diikrarkan di hadapan Tuhan.