Salah satu tanggung jawab utama kita sebagai ayah yang memiliki seorang putri adalah membantu melindungi mereka dalam pertumbuhan mereka apalagi ketika mereka mendekati tahun-tahun remaja.
Seorang penulis buku yaitu Dennis Rainey mengatakan bahwa dia melakukan perjalanan dengan putri-putrinya dan mengajukan beberapa pertanyaan spesifik dan menantang para putrinya yang remaja dengan sebuah standard kemurnian yang tinggi.
Hal ini juga dia tuangkan dalam bukunya yang berjudul "Interviewing Your Daughter's Date" yang diterbitkannya pada tahun 2007. Melalui buku itu, dia mendapat banyak serangkaian pujian dan beberapa orang tua menghubunginya untuk mengatakan, "Saya sangat menghargai nasihat bermanfaatmu untuk membesarkan anak-anak perempuan, tetapi kami benar-benar membutuhkan sesuatu untuk membantu putra-putra kami dalam menghadapi gadis-gadis agresif dalam budaya jenuh seksual zaman sekarang."
Berikut frustasi si ibu tersebut :
Saya memiliki seorang putra berusia 15 tahun dengan wajah yang sangat menawan, dan menarik. Dia dikejar oleh banyak gadis-gadis
disekolahnya, bahkan di kompleks rumah. Sering sekali Hpnya berbunyi dengan nomor ID yang tak dikenal, dan itu hampir setiap malam bahkan sore hari.
Agresivitas dan pergaulan gadis-gadis itu benar-benar
diluar kata-kata. Gaun mereka begitu memikat dan mengundang perhatian seorang
pria muda, dan apa yang harus dilakukan oleh pria muda itu coba? Sebagai ibu, apa yang harus kami lakukan?
Setelah membaca masalah diatas, saya menjadi
bertanya-tanya "Pernah nggak kamu berada di sekolah menengah pertama?"
Jika iya, saya rasa kamu tahu persis bagaimana sikap
anak-anak SMA, dan bagaimana rasa pengen tahu atau perasaan yang menggebu-gebu
mewarnai mereka. Memang tidak semua wanita yang demikian, tetapi tentu ada saja yang demikian.
Apalagi di zaman sekarang, kita sendiri bisa melihat
bagaimana seorang anak perempuan memiliki insiatif yang justru sangat tinggi dan secara agresif mencoba memancing pria ke dalam aktivitas seksual.
Tentu saja, saya nggak bicara semua wanita muda.
Tetapi situasinya telah berubah beberapa tahun terakhir ini, sehingga kita
sangat perlu mempersiapkan putra remaja kita untuk menghadapi perhatian dan
godaan yang dilemparkan kepada mereka dari beberapa gadis yang agresif secara seks.
Apa yang terjadi di hati para gadis muda sehingga
mereka begitu tegas agresif dalam soal seks? Saya pikir ada beberapa alasan mengenai hal ini :
ARTIKEL TERKAIT : Ternyata, Ngak Cuma Makanan Sehat. 3 Permainan Ini Bisa Bikin Si Kecil Tumbuh Cerdas Lho!
Pertama, budaya yang sangat mendukung. Seperti yang
kita lihat bahwa di zaman now, ada begitu banyak film, majalah, acara TV,
iklan, buku yang mengagungkan seks dan keintiman dan juga hak wanita muda
untuk melakukan hal tersebut tanpa berpikir panjang dan merasa bahwa hal itu akan membuat mereka bahagia.
Kamu semua bisa melihatnya! Budaya tersebutlah yang
pertama membuat mereka nyaman melakukan hal itu tanpa memikirkan hati Tuhan dahulu.
Kedua, kita memiliki seluruh generasi pria muda yang
bingung dengan identitas seksual mereka sendiri. Apakah mereka seharusnya sensitif atau agresif? Apakah mereka seorang pemimpin atau sebaliknya?
Banyak sekali pria muda saat ini nggak diajarkan
gimana memperlakukan wanita dengan penuh martabat dan rasa hormat. Banyaknya
anak-anak tumbuh tanpa sosok ayah untuk
memberikan bimbingan, membuat mereka nggak tahu gimana seharusnya diperlakukan atau memperlakukan lawan jenis dengan benar
Nah, akhirnya hal itulah yang membuat pria-pria muda kebingungan menanggapi anak-anak gadis muda yang sangat agresif.
Para remaja membutuhkan pelatihan dan mereka harus
tahu dan memahami budaya, bagaimana menghadapi tekanan teman sebaya mereka, apa yang terjadi dengan
perubahan hormon mereka dan apa yang terjadi dengan lawan jenis mereka. Dan
untuk membatu orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka serta melindungi
mereka dari para wanita agresif, saya akan menuliskan beberapa asumsi yang kamu perlu buat dalam pelatihan mendidik putra kamu :
Asumsi #1 : Anak laki-laki muda nggak begitu tahu
banyak mengenai apa yang terjadi disekitar mereka. Mereka perlu dipersiapkan
untuk menerima realita dunia saat ini dan persiapan ini tentunya dimulai pas
mereka masih muda. Sebaiknya sejak mereka berusia 10 - 12 tahun , orangtua
harus sudah berbicara dengan mereka bagaimana itu berhubungan yang baik dan benar dengan lawan jenis sebelum mereka menghadapi godaan.
Asumsi #2 : Gadis yang agresif mungkin akan datang ke
dalam kehidupan putra kamu. Masalahnya adalah kebanyakan orang tua nggak
mengetahuinya, karena remaja laki-laki nggak pernah bicara apapun dengan kamu.
Nah, itu sebabnya sebagai orangtua, kamu wajib banget berdiri dan mengikuti perkembangannya dan ikuti prosesnya.
Asumsi #3: Putra kamu membutuhkan panggilan menuju
kedewasaan. Pada akhirnya, panggilan ke seorang pemuda adalah untuk melangkah
maju dan menjadi seorang lelaki mulia,
bermoral, seorang manusia secara rohani, manusianya Tuhan. Kamu sebagai orang
tua harus berdiri dan memanggil putra kamu menuju sebuah kedewasaan yang sejati
di dalam Tuhan, sehingga kamu perlu mengajarkan mereka mengenai Firman Allah berulang-ulang .
Kamu bisa mengajarkan firman ini kepadanya 2 Timotius
2:22 :" Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan,
kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni.”