Pasti pernah dong ngerasain
berhadapan dengan seseorang yang menyebalkan? Efek sampingnya bisa bikin
mood kita turun seharian. Niat awal pengin jadi produktif, eh karena ketemu dengan satu orang yang super nyebelin, bawaannya pengin misuh-misuh alias mengumpat pada orang tersebut.
Padahal, Alkitab bilang kalau sebagai
bait suci Allah, kita harus menjaga hati dan perbuatan. Jelas dong, mengumpat
hanya akan membuat bait suci yang adalah tubuh kita ini menjadi rusak. Biar hati adem dan lega, coba yuk baca ayat Alkitab di bawah ini.
1. Efesus 4:2-3
“Hendaklah kamu selalu rendah
hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membatu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.”
Ketika ada sebuah perselisihan,
kelemahlembutan sangat diperlukan. Yesus telah memberi teladan untuk melayani sebagai seorang hamba. Alasan mengapa kita tidak bisa bersikap lemah lembut adalah karena kita memandang diri kita terlalu tinggi.
Ayat diatas kembali mengingatkan
kita bahwa dalam sikap yang rendah hati, ada kelemahlembutan di dalamnya.
Meskipun orang tersebut menyebalkan dan membuat kita naik pitam, kita harus terus berlaku lemah lembut sebagai bukti kasih kita kepada sesama.
2. 1 Samuel 16:7
“Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada
Samuel: ”Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah
menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Satu orang bisa dipakai Tuhan
untuk mengubahkan kehidupan kita secara luar biasa. Mungkin kita mengira kalau hal tersebut sangatlah membuat tidak
nyaman, tetapi sebenarnya Tuhan sedang mengajarkan kita menjadi pribadi yang
dewasa dalam menyikapi perbuatan orang tersebut pada kita. Karenanya, sikapilah orang tersebut dengan penuh kasih, karena Tuhan akan selalu menilik hati kita.
3. Yakobus 1:19-20
"Hai saudara-saudara yang
kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah."
Orang yang menyebalkan seringkali
membuat kita jengkel dan marah. Ayat di atas kembali mengingatkan untuk bisa
menyikapi orang tersebut dengan empati dan menahan diri pada kemarahan.
Pengendalian diri atas kemarahan yang baik dapat membuat kita mendengar suara Tuhan dalam hati nurani kita.
4. Lukas 6:31
"Dan sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat demikian kepadamu, perbuatlah demikian pada mereka."
Untuk bisa menebus manusia, Tuhan
Yesus merendahkan diri dan menempatkan diriNya sebagai seorang manusia.
Padahal, kita tahu kalau Yesus adalah Tuhan. Meneladani sikap Yesus memang
tidaklah mudah, tetapi kita harus bisa menempatkan diri kita pada posisi orang
tersebut, karena Yesus telah berbuat demikian untuk menebus dosa kita.
Tidak ada hal yang kebetulan
terjadi dalam kehidupan ini. Tuhan pasti sudah punya rencana saat diriNya
memperbolehkan orang yang menyebalkan tersebut hadir dalam hidup kita. Saat kita merasa terganggu dengan
kehadiran orang yang menyebalkan ini, bawalah namanya dalam setiap doa kita.
Mintalah kepada Tuhan untuk melembutkan hati orang tersebut dan memberi kelegaan atas kita.