Mungkin bagi sebagian orang,
kemampuan bermusik adalah hal yang mustahil bagi seorang tuli. Pendapat ini
dipatahkan oleh salah
seorang peserta pencarian bakat di Amerika tahun 2017 lalu, Mandy Harvey. Mandy adalah seorang gadis tuli yang kehilangan pendengarannya pada usia 18 tahun.
Sebelum ia kehilangan
pendengarannya, ia sangat menyukai musik. Kemampuan Mandy mendapatkan banyak
respon positif karena memang suaranya layak mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Nyanyiannya mampu menyentuh para pendengar dan penonton.
Mandy bercerita bahwa ketika ia
kehilangan pendengarannya, ia keluar dan memutuskan untuk berhenti bermusik. Tetapi, setelah mendapatkan
dorongan dari orang terkasih, akhirnya ia mencari tahu cara bernyanyi dengan
menggunakan ritme musik di lantai. Video Mandy saat audisi pencarian bakat tersebut bahkan telah ditonton oleh lebih dari 25 juta orang. Wow!
Jika kita menempatkan diri kita sebagai Mandy, kira-kira apa yang akan kita lakukan? Bagi Mandy, kehilangan pendengaran bagai kehilangan segalanya, karena dirinya sangat menyukai musik. Tetapi, kehilangan bagian terpenting dalam hidupnya tersebut tidak membuat Mandy patah semangat. Ia berusaha jauh lebih keras dibandingkan orang lain agar bisa mencapai impiannya, yaitu untuk bisa dikenal orang banyak sebagai penyanyi.
Baca juga: Kisah Teman Yang Nyaris Terjepit Truk, Inilah Berkat Yang Bisa Dipetik
Kisah Mandy merupakan salah satu
cerita dari ribuan, bahkan jutaan kisah yang menginspirasi kehidupan kita.
Rintangan terbesar sesungguhnya bukanlah keterbatasan kita akan sesuatu, namun
bagaimana kita bisa mengatasi diri sendiri. Mengasihi diri sendiri, selalu
menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan diri sendiri tidak akan membawa kita kemana pun.
Kalau kita menyadari bahwa
kehidupan ini penuh keterbatasan, kita akan berjuang jauh lebih keras lagi
untuk menggapai cita-cita. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan, karenanya
seharusnya kita tidak mengenal kata gagal. Yang ada hanyalah mereka yang memutuskan untuk berhenti dalam perjalanan tersebut.
Kesuksesan bukanlah sesuatu yang
bisa diukur berdasarkan pencapaian, tetapi hal ini bisa dilihat berdasarkan
bagaimana kita bisa mengatasi setiap masalah yang ada di dalam kehidupan ini. Tuhan menciptakan kita sesuai
dengan gambar dan rupaNya. Hal ini tidak seharusnya menjadikan keterbatasan sebagai hambatan dalam perjalanan kehidupan ini.
Ketika kita merasa kalau ada dinding-dinding
pembatas yang menghalangi kita dalam kehidupan ini, cobalah baca apa yang
dikatakan dalam 2 Korintus 12:9, “Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih
karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.”
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”
Ayat diatas mengingatkan kita kalau ketika kita
merasa kekurangan atau mengalami keterbatasan, kita percaya kalau kuasa Tuhan
akan menjadi sempurna atas kita. Kekurangan mengantarkan kita untuk terus melekat ke dalam Tuhan, sehingga karya Tuhan dinyatakan atas kita.
Apabila kita sedang bergumul dengan masalah
kekurangan, keterbatasan, atau merasa kalau ada dinding-dinding yang membatasi
dalam mendekat dan menerima berkat Tuhan, kita bisa menghubungi Sahabat24 untuk
sharing dan konsultasi via sms 0817 0300 5566, telepon 1-500-224/0811 9914 240
atau chat live disini.
Sumber : jawaban.com