Jika jutaan orang
Amerika beberapa hari lalu pawai turun ke jalan untuk menuntut pengetatan
kepemilikan senjata, pada Sabtu, 24 Maret 2018 lalu ribuan jemaat gereja di
Dallas juga melakukan hal yang sama namun tujuan yang berbeda, mereka menyebut
tindakan mereka sebagai “March for Eternal Life”. Acara yang merupakan bagian
dari prosesi Prapaskah tersebut sebagai sebuah pesan kepada Amerika bahwa
Tuhanlah satu-satunya jawaban atas
masalah kekerasan dengan senjata api di negara tersebut.
Acara pawai ini dilakukan oleh jemaat Gereja First Baptist Dallas yang beranggotakan 12.000 jemaat. Dengan dipimpin oleh Pendeta Senior Robert Jeffress, ribuan orang itu berjalan dari depan gereja menuju taman kota sambil membawa salib raksasa.
Baca juga :
Paska Penembakan Di Sekolah, Penduduk Kentucky Berdoa Untuk Para Korban dan Juga Pelaku
“Fokus kepada
perubahan aturan saja untuk mengubah negara kita adalah seperti menaruh plester
kepada pasien kanker. Itu tidak menyelesaikan akar masalahnya,” demikian ungkap
Pendeta Jeffress.
“Apa yang benar-benar
dibutuhkan Amerika adalah perubahan hati orang-orang dan hanya Injil Yesus
Kristus yang bisa melakukannya. Apa yang kami lakukan dalam pawai kami adalah
kami berkata bahwa kami percaya bahwa satu-satunya harapan untuk Amerika adalah
iman kepada Yesus Kristus,” demikian tambahnya.
Acara pawai ini dibuka
oleh penampilan penyanyi pemenang Grammy Award berusia 61 tahun, Sandi Patty,
lalu dilanjutkan dengan perjamuan kudus yang dipimpin oleh Pendeta Jeffress
yang merupakan pendukung dan penasihat informal Presiden Donald Trump. Jemaat
lalu berpawai melewati jalan-jalan kota Dallas menuju taman kota dan mendirikan
salib raksasa yang mereka bawa. Salib berkilat itu bertuliskan nama-nama yang
didoakan jemaat agar mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan pada Paskah tahun
ini.