Tak Disangka, Pelaku Pengrusakan Gereja Sumsel Itu Kepsek dan Kepdes Loh! Berikut Sosoknya
Sumber: detik.net.id

Nasional / 21 March 2018

Kalangan Sendiri

Tak Disangka, Pelaku Pengrusakan Gereja Sumsel Itu Kepsek dan Kepdes Loh! Berikut Sosoknya

Lori Official Writer
5178

Kepolisian akhirnya menangkap otak dari pelaku pengrusakan kapel Gereja Katolik Stasi Santo Zakharia, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin, 19 Maret 2018.

Yang mengherankan dari pengungkapan kasus ini bahwa otak pengrusakan ini didalangi oleh pelaku rupanya berstatus kepala desa (Kades) bernisial AS dan kepala sekolah SMA (Kasek) dengan inisial AF. Keduanya ditangkap setelah lima rekannya yang lain sudah lebih dulu dibekuk polisi setelah sempat melarikan diri ke luar kota, seperti ke Bangka Belitung dan Pangkal Pinang.


Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnaen Adinegara mengatakan ketujuh orang itu sudah ditahan di Mapolda Sumsel dan Mapolres Ogan Ilir. “Sudah tujuh pelaku yang kita tangkap. Untuk oknum kades dan oknum kepala sekolah itu kita tangkap baru tadi pagi (Senin, 19/3),” ucap Zulkarnaen.

Baca Juga : 

Antisipasi Penyebaran Isu SARA, Polda Sumsel Silaturahmi Dengan Tokoh-tokoh Agama
Soal Pengrusakan Gereja, Kepolisian Akui Baru Pertama Kali Kejadian di Sumsel

Terbongkarnya kedok kejahatan dua otak pengrusakan ini bersumber dari pernyataan salah satu pelaku yang mengaku disuruh oleh keduanya merusak kapel. Kemudian dia pun mengajak pelaku lain untuk mengeksekusi suruhan tersebut.

“Oknum Kades dan Kasek itu mengeluarkan uang masing-masing Rp 1 Juta, jadi Rp 2 juta totalnya. Diserahkan ke tersangka A, katanya untuk makan-makan,” terangnya.

Sementara untuk motif pengrusakan dilakukan karena tidak terima dengan keberadaan rumah ibadah itu merupakan bangunan terbaik di daerah Ogan Ilir.

“Masalah pribadi saja, mereka tidak senang rumah ibadah itu dibangun lagi (direhabilitasi),” lanjut Zulkarnaen.

Seperti diketahui Gereja Stasi Santo Zakharia itu dirusak pada Kamis, 8 Maret 2018 lalu, tepat di tengah malam. Pengrusakan itu menyebabkan kerusakan besar pada bangunan gereja, seperti tembok yang bolong, pintu rusak, kursi dan barang-barang di dalam ruangan kacau balau.


Semoga dengan kejadian ini, pemerintah, masyarakat dan stake holder yang lain menyadari pentingnya untuk menjaga dan mengusahakan keamanan dan kenyamanan kehidupan umat beragama. Jangan sampai pihak yang harusnya bertugas untuk menjaga, melindungi dan jadi teladan di tengah masyarakat justru jadi pelaku kejahatan yang merugikan pihak tertentu.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami