Semua orang tentu pernah
merasakan kejadian pilu dimana rasanya ingin melenyapkan seseorang dari pikiran
kita.
Beberapa waktu kemarin,
teman saya, Ria, menghubungi saya dan menceritakan rasa galau yang dia alami
lagi dan lagi. Dia merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya sejak dia
memutuskan berpacaran dengan kekasihnya.
Sering sekali dia merasa
sedih dan merasa digantung dalam hubungannya. Kekasihnya sangat workaholic membuat
mereka tak ada waktu untuk bertemu, bahkan sangat jarang membangun komunikasi.
Selain itu, ada beberapa
alasan lainnya yang membuat hubungan mereka berjalan di tempat dan bahkan
sedang ada di ujung tanduk.
Misalnya melanggar
kelemahan masing-masing yang menyakiti hati Tuhan.
Mungkin kamu tengah
mengalami sebuah kondisi demikian. Merasa ada sesuatu yang gak beres dalam
hubungan kalian yang bikin kalian nggak bisa bergerak maju malah membuat kamu
merasa bersalah dengan hubungan yang sedang terjalin tersebut .
Kalian mulai berpikir ingin
mengakhiri dan melepaskan dia bahkan melenyapkannya dari pikiran kamu.
Sejujurnya kalian juga
bertanya dengan iman apakah nggak masalah jika kamu menghapusnya dari
hidup kamu setelah apa yang sudah kalian jalani sekian tahun?
Sebelum kamu mengambil
penghapus untuk menghapus dia dari hidupmu, coba pertimbangkan beberapa hal
dibawah ini:
1. Apakah kamu sudah
berjalan terlalu jauh atau nggak ?
Jauh bukan berarti
melakukan hubungan fisik yang terlalu dalam ya! Yang saya maksud adalah, apakah
hubungan kalian sudah sampai ke jenjang serius dimana sudah mengenal orangtua
masing-masing, teman masing-masing bahkan hubungan kalian sudah di doakan
sebelumnya?
Jika iya, coba
pertimbangkan.
Pertama, kamu perlu meminta
saran kepada orangtuamu atau orangtua sang pria bahkan sahabat-sahabat kalian.
Bagi beberapa orang mungkin ini adalah keputusan yang sulit dipahami dan dilakukan, bahkan ada banyak orang yang akhirnya memutuskan diam saja dan membiarkan dirinya disakiti terus.
Cuma, saya sarankan, sebaiknya cobalah ajak sharing orang-orang terdekat kamu yang bisa dipercaya. Tanya apa pendapat mereka. Dan kedua, berdoalah kepada Tuhan supaya menunjukkan jalan-Nya, apakah Ia menempatkan kamu dalam hidup sang kekasih dengan satu alasan, dan demikian sebaliknya.
2. Apakah kekasihmu bisa
membuktikan bahwa dirinya dapat dipercaya?
Hubungan dibangun
berdasarkan kepercayaan. Ada banyak orang yang memutuskan tetap pacaran dan
cuek dengan rasanya yang ragu-ragu.
Namun begitu tahu bahwa sang
kekasih ternyata nggak bisa dipercaya, apakah kita benar-benar tetap mau
bersama dengannya?
Jika seseorang sudah membuktikan bahwa dirinya nggak bisa dipercaya maka segeralah ambil langkah yang bijak. Tindakan ekstrim yang bisa kamu lakukan adalah hapuslah dia dari hidupmu sebelum itu membahayakan dirimu sendiri.
3. Apakah kamu dimanipulasi pasanganmu?
Kekasihmu seseorang yang
egois, dia masuk dalam hidupmu hanya untuk beberapa alasan yang
menguntungkannya.Jangan biarkan dirimu dimanfaatkan!
Saya percaya bahwa jika
seseorang ditempatkan dalam kehidupan kita, Tuhan pasti memiliki alasan
tertentu. Namun bukan berarti kita membiarkan orang itu bebas mengakses hidup
kita demi sebuah keuntungannya sendiri.
Kalau kamu menilai bahwa ia telah memanfaatkanmu, Ini saatnya untuk melepaskan diri.
4. Apakah kamu dalam bahaya?
Memang sangat sulit untuk
menyingkirkan seseorang dari kehidupan kita, terutama jika kita sangat peduli
terhadap dia.
Akan tetapi jika dia sudah
melakukan sebuah tindakan fisik, emosional yang menyakitimu dan dia memiliki
kelainan mental dan membuatmu berada dalam bahaya, kamu memiliki hak untuk
melepaskan diri dari situasi itu, yakni dengan melepaskan dia dari hidup kamu.
Kita memang dipanggil untuk menjadi berkat dan membangun damai dengan orang
lain, dan juga memaafkan orang yang bersalah kepada kita. Namun bukan berarti
kamu senantiasa membiarkan dirimu disiksa dan dalam bahaya kan?
1 Korintus 5:13:
".....Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah
kamu."
Kita diizinkan untuk
menempatkan batasan demi melindungi kesejahteraan kita. Jika kita nggak
melakukannya, ayo kita lakukan karena nggak seorangpun yang bisa melakukannya
untuk diri kita. Tuhan ingin kita hidup dalam kebebasan sehingga kita dapat
berdampak positif bagi kehidupan orang lain.
Jadikan dirimu seefektif
mungkin dan bebaskan dirimu dari orang-orang yang mencoba menahanmu sehingga
kamu tak bisa bertumbuh.