Pernikahan merupakan momen yang
dinantikan oleh banyak orang. Tidak heran kalau ada banyak orang memimpikan
sebuah pernikahan sempurna yang sesuai dengan keinginannya. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk beroleh pernikahan yang sempurna itu.
Pakaian pengantin, bunga yang tertata pada setiap pojok ruangan pesta, makanan, hingga cincin kawin. Bentuknya yang bulat dan melingkar di tangan tanpa akhir menggambarkan pernikahan yang tidak akan berakhir hingga akhir hayat nanti.
Baca juga: Stephen Hawking Tutup Usia, Inilah Apa Yang Bisa Kita Renungkan Tentang Iman Percaya
Cincin kawin merupakan simbol
kesatuan antara dua mempelai. Belum lama ini, sebuah tren tidak lagi
menggunakan cincin kawin yang berbentuk lingkaran melingkar di tangan, namun cincin kawin ini disematkan langsung di tangan dengan cara ditindik.
Fenomena ini mendapatkan banyak
perhatian di Instagram. Jika semula orang memilih untuk melakukan tindikan di
telinga atau hidung, tindikan di jari manis ini memiliki banyak model dan
variasi. Mulai dari hanya memasangkan permata, hingga model yang cukup rumit
karena harus memasukan bagian cincin ke dalam kulit. Tentu saja, tindikan di
jari ini memiliki resiko, misalnya saat posisinya kurang pas yang berpotensi membuat jari terluka.
Lantas, apakah kita boleh mengikuti tren ini?
Ada sebagian orang yang
menganggapnya sebagai keindahan, sebagian lainnya menganggap kalau tren ini
mengerikan. Menurut Rasul
Paulus dalam 1 Korintus 10:23a, ““Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, "tetapi bukan segala sesuatu berguna.”"
Kita perlu tahu kalau pernikahan bukan tentang
sebuah pesta mewah yang harus mengikut tren. Pernikahan kudus bukanlah terletak
pada cincin kawin yang terpasang pada kedua mempelai, namun bagaimana komitmen untuk saling mengasihi dan
menjadi satu dalam Tuhan.
Banyak orang berfokus kepada persiapan wedding,
bukan marriage. Padahal, wedding hanya berlangsung beberapa jam saja, sementara
marriage berlangsung selama sisa hidup kita.Sebagai orang percaya, sebaiknya
kita memahami kalau pernikahan merupakan salah satu bentuk pelayanan kita kepada
Tuhan yang melibatkan suami dan istri.