Ayat Bacaan renungan : Kisah Para Rasul 19:21-40
Ketika saya membaca firman ini, saya belajar banyak sekali
mengenai kisah Paulus di zamannya dan kisah manusia di zaman sekarang.
Firman ini menceritakan secara detail bagaimana Demetrius
melakukan huru-hara di Efesus, ketika Paulus ada disana dan mengabarkan injil.
Demetrius adalah seorang tukang perak, dimana dia membuat
kuil-kuilan dewi Artemius yang merupakan dewi yang di sembah dang diagungkan
oleh bangsa Efesus.
Jadi sangat jelas bahwa bangsa Efesus pada masa itu, adalah
penyembah berhala.
Lalu datanglah Paulus singga ke Efesus sebelum menuju ke
Makedonia untuk mengabarkan injiil kebenaran.
Sementara Paulus mengabarkan injil, Dementrius merasa
terganggu dengan kedatangannya dan merasa usahanya terancam karena injil
kebenaran yang disampaikan oleh Paulus.
Sehingga dia membuat sebuah huru-hara dan berkata kepada karyawannya di
Kis 19: 26 "Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus
bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk banyak
orang dengan mengatakan bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah
dewa."
Di ayat 27 lalu dikatakan :" Dengan jalan demikian bukan
saja perusahaan yang kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga
kuil Artemis dewi besar itu, berada
dalam bahaya akan kehilangan artinya..."
Jika kita baca lebih lanjut, akan dijelaskan bagaimana
akhirnya karyawan Demetrius berteriak-teriak dan semua orang ikutan berbondong-bondong
ke gedung kesenian.
Ada satu firman yang menarik di ayat 32: "Sementara itu, orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakn ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul."
Jika kita melihat dalam kehidupan kita saat ini, kejadian di Efesus
adalah kejadian yang sangat nge-trend.
Sering sekali kita juga terjun sebagai orang-orang Efesus yang
termakan omongan Demetrius tanpa mencari kebenaran, sering sekali kita menjadi
orang yang ikut-ikutan tanpa tahu sebab, dan parahnya kita menjadi seorang
propokator demi keuntungan diri sendiri.
Kisah di Efesus ini mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati
dalam menyikapi segala sesuatu, dan lebih berhikmat untuk membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak.
Kekacauan sering sekali terjadi karena kita termakan
intimidasi dari si Iblis, membuat kita menjadi bingung sendiri bahkan memihak
kepada intimidasinya sehingga kita menjadi seseorang yang tidak berprinsip dan
jauh dari kehendak Allah.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu siap untuk mencari
kebenaran sebelum berperang? Atau Siapkah kamu menahan dirimu dari segala
intimidasi si Iblis?