Anak yang
berperilaku menyebalkan memang bakal selalu bikin orangtua pusing dan stress. Semua
ucapan orangtua seakan-akan mental bagi anak. Didikan yang paling keras sekalipun nggak mempan mengubah perilaku anak.
Bisa
dibayangkan kondisi rumah setiap hari. Mulai dari orangtua yang terus menerus teriak
keras, marah sampai bertengkar. Nggak ada damai sejahtera selain amarah, geram dan stress.
Apakah sebagian
orangtua menghadapi hal ini? Berikut 5 tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi tingkah anak menyebalkan.
Pertama cobalah untuk bernapas sejenak sebelum menghadapinya.
Tenangkan pikiranmu untuk menghindari bom api yang bisa meledak sewaktu-waktu.
Kedua, berdoalah sebelum menghadapi anak.
Hal ini penting supaya hal yang tak diinginkan tidak terjadi. Minta kekuatan sama Tuhan untuk bisa menyikapi karakter anak yang keras, kasar atau tidak patuh.
Baca Juga :
Ketiga, bicarakan dengan pasanganmu atau orang terdekat.
Kalau memang orangtua sudah menyerah menghadapi sikap anak, akan lebih baik untuk membagikannya dengan pasanganmu atau orang terdekat.
Keempat, ambil waktu untuk istirahat sejenak dari persoalan anak yang bikin otak pusing.
Meluangkan waktu untuk beristirahat
dan merefleksi. Dengan cara ini, orangtua bisa lebih bijak mengambil sikap dan menghadapi tingkah anak.
Kelima serahkan anak kepada Tuhan sepenuhnya.
Kita tahu
bahwa anak adalah titipan dari Tuhan. Nah, saat kita sudah melakukan bagian sebagai
orangtua dan merasa sedang menghadapi jalan buntu, waktunya untuk menyerahkan sepenuhnya masalahmu kepada Tuhan.
Ingatlah kembali bahwa banyak firman Tuhan berbicara soal hubungan orangtua dan anak. Renungkanlah firman itu ambil komitmen untuk melibatkan Tuhan dalam segala hal.
Baca Juga :
Tanggung
jawab orangtua memang sangat besar. Bukan hanya membesarkan anak, tapi mereka
juga harus memastikan bahwa anak tumbuh di jalan yang benar. Orangtua juga harus
mempersiapkan masa depan anak yang jauh lebih baik dari yang mereka capai. Tapi
untuk membentuk anak menjadi apa yang Tuhan kehendaki, orangtua tetap tak bisa memaksakannya.
Karena itu, libatkanlah Tuhan dalam segala sesuatunya, sebelum terlambat jadilah
orangtua yang menjadi teladan bagi anak. Saat orangtuanya bersikap dan
berperilaku sesuai dengan firman Tuhan, anak akan secara otomatis meneladaninya.
Jadi, orangtua
tak perlu memaksakan atau membentuk anak sesuai dengan kehendak sendiri. Anak lebih
senang diarahkan daripada harus dipaksa atau dinasihati.