Sering Cek-Cok Sama Pasangan? Kendalikan Dengan 4 Cara Ini

Marriage / 14 March 2018

Kalangan Sendiri

Sering Cek-Cok Sama Pasangan? Kendalikan Dengan 4 Cara Ini

Inta Official Writer
2142
Sebelum menikah, kita pasti pernah memiliki fantasi agar bisa bertemu dengan belahan jiwa, kemudian menikah dan hidup bahagia selamanya. Bukankah itu merupakan definisi seorang belahan jiwa?

Sayangnya, ketika menjalin sebuah hubungan, terutama dalam pernikahan, sedikit sulit untuk menyatukan dua kepala menjadi satu. Pasti ada saja sesuatu hal yang menimbulkan cek-cok atau konflik kecil dalam rumah tangga.

Meski kecil, dampaknya bisa besar di kemudian hari. Karenanya kita harus bisa mengendalikannya dengan baik. Dibawah ini merupakan empat cara yang bisa kita lakukan saat terlibat cek cok atau konflik dengan pasangan.

1.  Berikan peringatan


Kebanyakan orang tidak bisa menanggapi sebuah serangan dengan baik. Walaupun niatnya tidak untuk menyerang pasangan, namun ketika kita membuka percakapan yang bersifat sensitif, maka pasangan akan menganggapnya sebagai sebuah serangan.

Sebelum masuk pada percakapan yang serius, coba untuk memberi peringatan kepada pasangan. Peringatan disini artinya agar pasangan maupun kita bisa mempersiapkan apa yang akan dibahas pada percakapan nanti. Contohnya ketika merasa kesulitan dalam bidang keuangan, kita bisa berkata, "Yuk duduk dan bicara mengenai uang A atau B. Apakah kamu punya waktu?"

2. Bicarakan pada waktu yang tepat


Waktu yang tepat berkaitan dengan suasana hati kita dan pasangan. Karena perdebatan bisa menghabiskan banyak energi dan membuat mood turun, kita harus bisa membaca situasi agar bisa menemukan waktu yang tepat ini.

Misalnya saat merasakan ada yang tidak beres dengan sesuatu, coba tahan diri dan mengatakan "Kayaknya aku tidak setuju mengenai hal ini. Aku tahu kita sama-sama kelelahan. Mari kita bicarakan besok pagi sambil minum teh?"

3. Miliki empati terhadap pasangan


Setelah menikah, satu hal yang perlu kita jaga adalah bagaimana kita bisa menghargai pasangan. Untuk bisa mendapatkan hal ini, kita harus bisa melihat sesuatu dari kacamata mereka. Dengan begini, tidak hanya sikap empati yang bisa kita dapatkan, namun juga bisa membantu pasangan untuk tidak perlu bersikap defensif.

Sebagai contoh, saat kita berada dalam posisi sulit bersama pasangan dan mertua. Katakan kepadanya, "Aku tahu kalau kamu sangat mengasihi orang tua dan memang mereka sedang berada dalam keadaan yang tidak mudah. Mari kita beri sedikit waktu untuk berpikir bagaimana bisa mencari jalan keluarnya bersama-sama."

Baca juga: Kamu Nggak Sendirian, Inilah 4 Pertengkaran Yang Biasa Terjadi Pada Tahun Pertama

4. Saling menghormati


Ketika kita sudah berdebat dan berusaha sebisa mungkin untuk menahan diri, namun benang merah yang menghubungkan kita dengan pasangan rasanya tidak kunjung bertemu. Perbedaan pandangan adalah salah satu alasannya.

Satu hal yang perlu kita ketahui kalau sebelum menikah, pasangan kita telah memiliki sifat yang sudah dibentuk betahun-tahun. Perlu waktu yang lama agar bisa melunakkan kebiasaan atau sifat tersebut kecuali jika kita menyikapi dengan cara menghormati perbedaan tersebut.

Pernikahan bukanlah perkara bisa mengendalikan pasangan sesuai dengan kehendak kita. Dalam pernikahan, diperlukan kasih, menghormati satu sama lain dan komunikasi yang baik.

Sumber : marriage.com/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami