Stress dan kerja adalah saudara kembar. Pilihan untuk
mengurangi stres biasanya liburan. Tapi pas musim liburan kita malah melakukan
kegiatan yang padat sehingga jenuh dan berakhir pada stres. Jadi bukan kerja saja yang bikin stres tapi liburan juga bisa bikin orang stres.
Jadi, kegiatan apa pun pasti selalu diikuti oleh stres. Stres
yang nggak diharapkan disebut dengan negative stressor, sedangkan stres yang
diharapkan adalah positive stressor. Contoh negative stressor adalah melakukan
sesuatu secara berlebihan atau membosankan, sedangkan possitive stressor adalah olahraga.
Biang kerok stres adalah hormon yang disebut dengan cortisol.
Kalau kita sedang tegang karena melakukan sesuatu kegiatan, maka hormon
adrenalin dipompakan ke dalam sistem tubuh kita untuk meningkatkan detak
jantung, tekanan darah dan lain-lain. Agar tekanan darah kita nggak terlalu
tinggi, maka hormon cortisol dipompa ke dalam sistem tubuh kita. Sebenarnya
hormon tersebut berfungsi menekan atau mengerem kelebihan fungsi sistem tubuh
seseorang sehingga nggak berbahaya (misalnya, detak jantung yang terlalu tinggi
bisa bikin seseorang kena serangan jantung). Namun demikian, bila hormon ini
tertinggal dalam tubuh setelah sistem tubuh sudah terkendali, maka seseorang akan merasa stres.
Menggunakan liburan dengan melakukan perjalanan jauh dan
jadwal yang padat justru akan menambah stres. Begitu selesai liburan dan
kembali kerja bukan makin bersemangat, tetapi seperti nggak pernah meninggalkan
pekerjaan sama sekali. Perjalanan jauh dan jadwal yang padat nggak akan meninggalkan kenangan manis buat kamu.
Nah, dibawah ini ada beberapa saran yang bisa kamu lakukan sebelum memutuskan liburan, biar nggak stress :
1. Fokus pada detail. Pelajari liburan sebelumnya yang bikin
stres dan cari jalan keluar terbaik agar kesalahan liburan yang kemarin nggak
terulang lagi. Kalau belum punya pengalaman, belajar dari pengalaman orang lain.
2. Membuat rencana. Sewaktu stres di tempat kerja atau setelah
pulang dari kerja, membayangkan liburan atau merencanakan kegiatan di akhir
pekan untuk meremajakan semangat kamu kembali adalah cara terbaik. Pada waktu
stres pikiran kita akan memberontak dan menjerit untuk dilegakan, saat itulah
biasanya muncul gagasan cemerlang yang akan membantu liburan dan kegiatan akhir pekan mendatang.
3. Melakukan perjalanan jauh. Memang, menurut statistik, 84%
liburan yang paling berkesan adalah melakukan perjalanan ke luar negeri, tetapi hal tersebut relatif untuk setiap orang.
4. Teman dalam perjalan jauh. Bila sedang melakukan perjalanan
ke luar negeri, teman yang dapat dipercaya yang tinggal di negara tujuan akan
sangat menolong mengurangi stres dalam bahasa, budaya, tempat-tempat rekreasi dan keamanan.
5. Jangan sepenuhnya bergantung pada anjuran iklan komersial di TV atau media lain.
Semua iklan tersebut mendorong kita untuk memberi produk dan layanan yang mereka sajikan. Liburan yang kamu rencanakan tersebut adalah untuk kamu sendiri dan juga untuk keluarga kamu juga. Jadi pola dan model liburan seharusnya sesuai dengan keinginan kalian. Jangan terjebak oleh janji manis iklan, tetapi lakukan yang sesuai dengan kemampuan dan pribadi serta keinginan kamu.
Jadi itulah 5 saran yang bisa kamu lakukan sebelum memutuskan
untuk pergi liburan, agar kamu tidak merasakan sebuah beban setelah
pulang liburan bahkan merasa stress ketika liburan berlangsung. Semoga
terinspirasi ya!